Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"We Love You, We All Love You, Bang Buyung..."

Kompas.com - 24/09/2015, 11:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 300 orang pelayat memenuhi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Blok A7, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2015) siang, tempat Buyung bersemayam. Di tengah-tengah mereka, Todung Mulya Lubis menyeka air matanya.

"We love you, Bang. We all love you, Bang," ungkapnya menutup sambutannya setelah jenazah Adnan Buyung Nasution diletakkan di liang lahat.

Dalam sambutannya, Todung juga sempat menceritakan dua momen bersama Buyung di jelang akhir hayatnya. Pertama, ketika Buyung dan sejumlah tokoh hukum dan antikorupsi gagal menggelar pertemuan bertema hukum di Padang.

"Namun, begitu Bang Buyung sakit sampai dia dirawat, pertemuan itu gagal," kenang dia.

Padahal, Todung yakin pertemuan itu bisa memberi sumbangsih besar bagi bangsa di sektor hukum.

Momen kedua yakni saat Todung menjenguk Buyung di Rumah Sakit Pondok Indah pada 20 September 2015 lalu.

Pada masa kritis, Buyung masih saja menyampaikan pesan bagi Lembaga Bantuan Hukum (LBH), organisasi bentukannya sejak tahun 1970 yang mewadahi pengacara muda.

"Beliau menangis, menulis pesan di kertas. Jagalah LBH/YLBHI. Teruskan pemikiran dan perjuangan demi si miskin dan tertindas. Saya menangis dalam hati melihat pesan itu. Ini pesan bahwa waktu Abang Buyung sudah tidak lama lagi," ujar Todung.

Upacara pemakaman salah seorang pendiri LBH itu digelar secara kemiliteran. Sekitar 60 personel TNI dari Garnisun Tetap I TNI Angkatan Darat jadi perangkat upacara.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution didaulat jadi inspektur upacara. Pemimpin tim persiapan pemakaman Kapten J Sembiring mengatakan, upacara militer dilakukan karena Buyung pernah dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden Habibie, 1999 silam.

Tepat pukul 09.30 WIB, jenazah Buyung diletakkan ke liang lahat setelah diiringi pelepasan sekali tembakan ke udara.

"Atas nama bangsa dan negara, dengan ini mempersembahkan kepada persada, jiwa, raga, jasa, dan budi almarhum Adnan Buyung Nasution," ujar Darmin melepas jenazah Buyung ke dalam makam.

Catatan dari keluarga, Buyung lahir di Jakarta, 20 Julli 1934. Pendidikannya ditempuh di dua tempat, yakni Doktor Ilmu Hukum University of Utrecht, Belanda, dan Guru Besar Ilmu Hukum di University of Melbourne, Australia. Ia dikenal sebagai aktivis reformasi dan pejuang hak asasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com