Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok China dan Filosofi Turun Tangga Zulkifli Hasan

Kompas.com - 20/09/2015, 07:02 WIB
Sandro Gatra

Penulis

CHINA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Zulkifli Hasan ngos-ngosan ketika menaiki Great Wall atau Tembok China, Jumat (18/9/2015). Setelah mengatur nafas sambil melihat indahnya pemandangan, Zulkifli kembali berjalan di atas salah satu situs warisan dunia itu.

Zulkifli berada di China untuk melakukan kunjungan balasan atas kedatangan pimpinan MPR China ke MPR RI beberapa waktu lalu.

Zulkifli hadir bersama Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Achmad Basarah, Ketua F-Golkar di MPR Rambe Kamarul Zaman, Ketua F-PKS di MPR TB Soenmandjaja, Ketua F-Hanura di MPR Sarifuddin Sudding. Mereka didampingi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Tiongkok Alim Markus.

Dalam kunjungan tersebut, salah satu agenda yang disusun pihak MPR China adalah menyambangi tembok yang mulai dibangun secara perlahan pada 722 sebelum Masehi itu. Li Chengyu, Wakil Direktur Komite Penduduk, Sumber Daya dan Lingkungan MPR China ikut mendampingi delegasi MPR RI.

SANDRO GATRA/KOMPAS.com Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke Tembok China
Saat itu, hanya Zulkifli yang mencoba menapaki lebih tinggi Tembok China yang berada di Haidian District. Adapun delegasi MPR RI lainnya memilih menunggu di sekitar pintu masuk.

Selama menyusuri Great Wall, Zulkifli ditemani Li Chengyu, pemandu wisata, penerjemah bahasa, serta satu tim pengawal. Mantan menteri kehutanan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu mendapat penjelasan sejarah tentang Great Wall.

"Ayo sampai situ," kata Zulkifli mengajak rombongan naik lebih tinggi tembok yang panjangnya mencapai 8.850 km atau hampir sembilan kali panjang pulau Jawa.

Setelah berjalan dengan kemiringan mencapai 45 derajat, Zulkifli berhenti. Kedua tangannya disandarkan ke tembok lalu nafasnya mulai diatur. Rombongan pun tertawa setelah masing-masing ngos-ngosan.

"Naik gunung harus pelan-pelan, nggak boleh cepat. Saya waktu jadi Menhut, ada beberapa gunung saya naiki," kata Zulkifli.

Di titik pemberhentian, lewat penerjemah, Zulkifli sempat menyampaikan pujian terhadap China kepada Li Chengyu.

"Tuhan memberikan rakyat Tiongkok alam yang indah, udaranya bagus, manusianya rajin kerja, bersahabat," kata Zulkifli.

Setelah nafas mulai teratur, rombongan pun turun. Namun, langkah Zulkifli berhenti sebelum mulai menuruni anak tangga. Ia meminta penerjemah untuk menyampaikan filosofinya kepada Li Chengyu tentang berjalan turun setelah naik.

"Waktu naik nggak mudah, turun juga. Waktu naik pangkat kita harus siapkan diri. Waktu turun juga harus persiapkan diri. Kalau nggak, sakit jatuhnya," kata Ketua Umum PAN itu.

Mendengar ucapan Zulkifli, sambil tertawa, Li Chengyu mengaku bahwa pejabat di China juga sulit menerima ketika harus turun tahtah. Mendengar ucapan rekannya, Zulkifli ikut tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com