Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surati DPR, MPR Minta Karpet Merah Dicabut dan Lift Tak Diblokir

Kompas.com - 03/09/2015, 07:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - MPR meminta agar karpet merah yang terbentang di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, dicabut. Permintaan itu disampaikan melalui surat Setjen MPR yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal DPR bernomor B-2321/HM.03.01/B-II/SetjenMPR/09/2015 tertanggal 2 September dan ditandatangani Sekretaris Jenderal MPR, Eddie Siregar. (baca: Karpet Merah di DPR Itu untuk Siapa?)

Dalam surat itu, disampaikan permintaan agar karpet merah sebaiknya dihapus. (Baca: Oesman Sapta Risih Ada Karpet Merah di Pintu Masuk Gedung DPR)

Berikut kutipan asli sebagian surat Sekretariat Jenderal MPR tentang karpet dan lift itu:

"Kami sampaikan dengan hormat, ketika Pimpinan DPR RI menerima Perdana Menteri Timor Leste pada tanggal 26 Agustus 2015, lift di Gedung Nusantara III yang digunakan khusus untuk pimpinan MPR, DPR dan DPD RI diblok dan dikunci."

Sehingga pimpinan MPR RI tidak dapat menggunakannya dan tertahan cukup lama untuk menggunakan lift tersebut.

Pimpinan MPR RI juga menilai keberadaan karpet merah di lobi Nusantara III mulai pintu masuk sampai lift mengurangi kenyamanan.

Karena menunjukkan perlakuan yang sangat khusus dan "terhormat" untuk pimpinan ketiga lembaga yang berkantor di gedung itu, yang sebaliknya menurut pimpinan MPR RI mengurangi kewibawaan lembaga itu sebagai lembaga perwakilan rakyat.

Sehubungan itu, pimpinan MPR RI meminta agar tidak ada lagi pemblokiran lift untuk pimpinan dengan dalih apapun dan mencabut pemasangan karpet di lobi Nusantara III, kecuali ketika ada tamu setingkat kepala negara/kepala pemerintahan.

Demikian untuk dimaklumi, atas perhatian dan kerjasama ibu, kami mengucapkan terima kasih.

Sekretaris Jenderal Eddie Siregar.

Tembusan
1. Yth Pimpinan MPR RI
2. Yth Pimpinan DPR RI
3. Yth Pimpinan DPD RI

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang juga sudah menyampaikan keberatannya atas pemasangan karpet merah bagi Pimpinan DPR itu. Selain pimpinan dan tamu yang masuk kategori VIP, tak ada yang boleh menginjak karpet yang terbentang dari lobby luar Gedung Nusantara III hingga lift yang mengantarkan pimpinan menuju ruangannya. (baca: Terganggu dengan Karpet Merah, Ruhut Sindir Ketua DPR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com