Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel Cecar Pengunduran Diri Jimly di MK hingga Niat Incar Posisi Ketua KPK

Kompas.com - 25/08/2015, 13:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Jimly Asshidiqie pada tahun 2008 mundur dari kursi hakim konstitusi kembali diungkit panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada wawancara terbuka, Selasa (25/8/2015). Pansel KPK khawatir hal serupa akan kembali terjadi saat Jimly mendapatkan posisi sebagai komisioner KPK.

Anggota Pansel KPK Enny Nurbaningsih menjadi panelis pertama yang menanyakan hal tersebut kepada Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tersebut.

"Bapak dulu pernah di MK selesai 2008, proses MK berikutnya harus lewat proses di DPR tapi setelah bapak terpilih bapak mundur, konon karena bapak bukan ketua. Takutnya nanti di KPK juga mundur tengah jalan?" tanya Enny.

Jimly pun langsung menjawab diplomatis. Dia meminta agar para panelis tidak lagi menanyakan itu karena dirinya akan menjelaskannya dalam proses seleksi fit and proper test di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) jika terpilih.

"Saya ini konsisten, saya mohon pertanyaan ini saya jawab di DPR saja, karena (DPR) yang menentukan ketua wakil," ucap Jimly.

Enny pun tak puas dengan jawaban Jimly itu dan kembali mencecar mantan Ketua MK periode 2003-2008 tersebut. "Bagaimana kalau sekarang bapak tidak lagi menjadi ketua?" cecar Enny.

"Lebih baik saya jawabnya nanti di DPR. Saya orangnya konsisten," ucap Jimly tak berubah sikap. "Artinya Bapak kalau tidak sebagai ketua, Bapak tidak berkehendak jadi pimpinan sebuah lembaga?" tanya Enny lagi. Kali ini, Jimly hanya menjawab dengan sebuah senyuman. "Bapak senyum diam, artinya setuju?" "Saya konsisten orangnya," jawab Jimly singkat.

Enny pun mendesak Jimly untuk segera menjawabnya karena isu mengincar kursi Ketua ini menjadi pertanyaan banyak orang. Pansel, sebut Enny, juga ingin agar pimpinan KPK benar-benar bersifat kolektif kolegial.

"Insya Allah bisa, karena kolektif kolegial itu dalam mengambil keputusan, jangan ada keputusan yang diambil sendiri, sebagai mantan ketua pengadilan, sudah biasa itu, sering keputusan institusi saya nggak setuju, banyak, tapi kan saya harus tunduk," ucap Jimly.

Untuk diketahui, Jimly sempat menjadi Ketua MK pada tahun 2003-2008. Setelah masa kerjanya habis, dia kemudian kembali mendaftar sebagai calon hakim konstitusi hingga menjalani tes akhir di DPR.

Nama Jimly pun kembali terpilih dan akhirnya dilantik sebagai hakim konstitusi. Namun, dalam pemilihan internal hakim, Mahfud MD yang akhirnya terpilih sebagai Ketua MK. Hanya 1,5 bulan menjabat, Jimly pun menyatakan mundur dari kursi hakim konstitusi.

Kompas TV 19 Calon Pimpinan KPK Jalani Tahap Wawancara Akhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com