Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Akhir Agustus, 30.000 Hektar Sawah Berpotensi Puso

Kompas.com - 20/08/2015, 17:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Hingga akhir Agustus 2015, sekitar 30.000 hektar lahan tanaman padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terancam puso. Pekan pertama bulan ini saja tercatat sekitar 20.000 hektar gagal panen. Sementara bulan sebelumnya, yakni Juli sekitar 12.000 hektar.

Wakil Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, Kamis (20/8/2015). 

Menurut Sutatang, lahan-lahan persawahan yang terancam puso tersebut berada di Kecamatan Haurgeulis, Terisi, Kandanghaur, Losarang, Balongan, Junti, Krangkeng, Arahan, dan Gabuswetan.

"Secara umum produksi padi anjlok sampai 50 persen. Di sisi lain banyak petani yang terpaksa memanen padi sejak dini. Dalam kondisi normal, produksi gabah kering bisa mencapai 7 ton sampai 8 ton per hektar. Kini hanya 2 ton sampai 3 ton," papar Sutatang.

Hasil produksi itu pun, imbuh dia, tidak bisa dinikmati petani, karena panen yang berbarengan membuat pasokan banyak sehingga membuat harga gabah kering tertekan menjadi hanya Rp 5.000-Rp 6.000 per kilogram.

Petani, tambah dia, sudah pasrah dengan kondisi tersebut karena kekeringan yang berkepanjangan. Sebagian terpaksa mengalihkan ke tanaman palawija seperti timun suri, kacang, dan tanaman yang sedikit mengonsumsi air.

Alih fungsi lahan sawah tanaman padi menjadi palawija adalah sebagai upaya para petani untuk tetap berproduksi dan mempertahankan sumber penghidupannya. 

Rugi banyak

Sudirno (45 tahun) petani yang menggarap sawah tanaman padi milik Hajjah Sundari (55 tahun) di Desa Panyindangan, Kecamatan Sindang, berencana menanam timun suri, dan kacang panjang.

KRISTIANTO PURNOMO/Kompas.com Hajjah Sundari dan Sudirno berencana menanam palawija timun suri, dan kacang panjang untuk mengganti tanaman padi setelah gagal dipanen pada Minggu (16/8/2015)
Sawah seluas 1,5 hektar yang dipanennya pada Minggu (16/8/2015) mengalami kerusakan.  "Saya mau nanem  timun sayur, dan kacang panjang saja habis ini," ujar Sudirno.

Dia mengungkapkan, padi-padi yang dipanennya kopong tidak berbuah. Rusak semua karena kering, dan tidak dialiri air. Kalau pun ada sungai di sekitar Desa Panyindangan, sudah mulai susut karena terus menerus dipompa oleh petani lainnya. 

"Saya rugi banyak. Kalau panen sukses saya bisa dapet Rp 25 juta. Sekarang Rp 6 juta aja sudah syukur," tandas Sudirno.

Kompas Video Sirnajati Tanpa Air Bersih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com