Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Upacara di Istana Merdeka, Warga Badui Minta Ini kepada Jokowi

Kompas.com - 17/08/2015, 14:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan masyarakat Suku Badui yang menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi di halaman Istana Merdeka, Jakarta, meminta Presiden Joko Widodo memberi kebijakan khusus terhadap masyarakat adat Badui. Rombongan perwakilan masyarakat Badui itu dipimpin oleh Wakil Jaro Tangkir Desa Cibeo, Badui dalam, Mursyid.

"Kami tentu memohon yang terhormat Bapak Presiden memberikan kebijakan khusus untuk suku adat Badui," kata Mursyid, seusai menghadiri upacara kenegaraan, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2015).

Mursyid mengaku datang ke Istana Negara dengan undangan yang disampaikan melalui Yayasan Lembah Baliem. Ia berjalan tanpa alas kaki dari Kampung Cibeo, Badui dalam, melintasi Desa Ciboleger, Rangkas, Banten, menuju Parung dan menyusuri rel sampai tiba di Jakarta.

Mursyid tiba di Jakarta pada Minggu (16/8/2015) setelah berjalan kaki selama tiga hari. Di Jakarta, ia bersama empat rekannya asal Badui dalam, dan dua warga Badui luar, bermalam di wilayah Senen, Jakarta Pusat.

Berdasarkan hasil musyawarah masyarakat Badui, kata Mursyid, masyarakat adat di sana berharap pemerintah memberi pengakuan lebih dalam bentuk jaminan kesehatan, kesejahteraan, dan pemberian identitas resmi berupa kartu tanda penduduk.

Mursyid mengatakan bahwa masyarakat Badui juga berharap agama yang dipeluk, Sunda Wiwitan, dicantumkan di dalam KTP.

"Sesuai musyawarah, kami mohon disampaikan supaya ada respons positif, untuk dipertimbangkan oleh Bapak Presiden," ujar Mursyid.

Soal pelaksanaan upacara, Mursyid mengaku bangga dapat hadir dan menyaksikan langsung acara kenegaraan tersebut.

Ia mengaku telah tiba di lokasi upacara sejak pukul 06.00 WIB meski upacara pengibaran bendera baru dimulai pukul 10.00 WIB. "Ini bagus sekali, sangat berbahagia, bagus sekali," ujarnya.

Dalam upacara itu, Presiden Joko Widodo bertindak sebagai inspektur upacara, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto bertugas membacakan teks proklamasi.

Ribuan tamu hadir, di antaranya mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden, pejabat negara, serta masyarakat dari berbagai kalangan.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah 68 siswa/i kelas XI SLTA/sederajat perwakilan dari seluruh provinsi.

Pembawa baki bendera pusaka adalah Maria Felicia Gunawan siswi SMAK Penabur Gading Serpong. Upacara kenegaraan juga disemarakkan dengan parade pesawat tempur dari TNI Angkatan Udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com