Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Sambut 17 Agustus, Ribuan Bunga Didatangkan dari Berbagai Daerah

Kompas.com - 16/08/2015, 15:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat pada HUT ke-70 Kemerdekaan RI, setiap sudut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, akan dihiasi bunga. Tak heran, pada Minggu (16/8/2015) ini para petugas sibuk melakukan persiapan. Rencananya, berbagai bunga akan digunakan untuk menghias setiap sudut tersebut.

Antini, koordinator perangkat bunga asal Jawa Timur, mengaku membawa ribuan rangkai bunga dari Jawa Timur. Seluruh bunga tersebut merupakan sumbangan pemerintah provinsi. Bunga-bunga itu, antara lain, 200 pot anggrek bulan, 1.000 tangkai antorium merah, 1.000 tangkai bunga sedap malam, 50 ikat daun smilax, dan 60 ikat daun Ivy.

"Kami ada bersembilan, kami kedapatan tugas menghias bagian luar istana merdeka dan pilar-pilar di bagian dalam," ucap Antini yang sudah 15 tahun ini membantu dekorasi di Istana.

Dalam mengerjakan tugasnya, Antini mengajak teman-temannya seprofesi dari Banyuwangi, Jember, Madiun, dan Malang.

Sementara itu, Winnie, petugas lainnya, mengaku membawa ratusan tangkai bunga Dahlia dan Antorium dari Bandung. Ada pula bunga Antorium, Lili Casablanca, Mawar, Aster Putih, Grey Dust, Chrysant, dan Anggrek Bulan, yang didatangkan dari Jakarta.

Tak ada produk bunga impor yang digunakan sebagai penghias di Istana. "Kami diingatkan untuk pakai bunga lokal. Berkali-kali orang istana mendatangi kami dan mengecek jangan sampai ada bunga impor," ungkap Antini.

Pantauan Kompas.com, proses merangkai bunga sudah terlihat di sepanjang selasar Wisma Negara, tangga-tangga serta pilar Istana Merdeka, dan lainnya.

Pada tangga di Istana Merdeka yang menghadap ke Monumen Nasional, kombinasi bunga warna putih dan sedikit sentuhan warna merah serta tanaman greydust berwarna abu-abu menjadi andalan. Rangkaian ini menambah kesan modern dekorasi Istana.

Hingga kini, seluruh petugas tampak sibuk menata bunga. Pasalnya, pasukan pengamanan presiden (paspampres) meminta mereka menyelesaikan tugasnya pada pukul 14.00 karena pada pukul 15.00, akan dilakukan sterilisasi area istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com