Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencopotan Sofyan Djalil Dinilai karena Tidak Jalankan Fungsi Koordinasi

Kompas.com - 13/08/2015, 03:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Sofyan Djalil dicopot dari jabatan Menteri Koordinator Perekonomian. Ia dipindahtugaskan menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menggantikan Andrinof Chaniago. Presiden Joko Widodo, tidak menjelaskan alasan pencopotan Sofyan.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi, memiliki pendapat pribadi mengenai mengapa Sofjan Djalil dicopot. Ia menilai pencopotan tersebut didasari oleh kinerja Sofyan Djalil, selama sekitar sepuluh bulan terakhir sebagai Menko Perekonomian.

"Saya pikir mungkin Pak Sofyan itu orang yang terlalu baik, sehingga koordinasi menteri itu jalan sendiri, tanpa dia bisa koordinasikan. Ini pendapat saya pribadi. Pak Jokowi lebih tahu menilainya," kata Sofjan kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).

Penggeseran Sofyan Djalil ke Bappenas, menurut mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu adalah langkah yang tepat. Sebagai Menko Perekonomian selama sepuluh bulan terakhir, Sofyan seharusnya sudah menguasai betul masalah perekonomian.

Ia yakin Sofyan Djalil dengan pengalamannya selama ini di berbagai lembaga, tidak akan kesulitan menyusun rencana pembangunan nasional, yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Sebab Pak Sofyan ini sudah terlibat dalam semua koordinasi, dan (sudah) berhubungan banyak sekali dengan proyek-proyek," terangnya.

Sofjan Wanandi mengatakan secara umum perombakan di enam kementerian, bertujuan untuk memperbaiki berbagai permasalahan negara, termasuk soal keterpurukan ekonomi. Apakah tujuan itu akan terealisasi, ia meminta semua pihak untuk bersabar, dan memberikan kesempatan untuk pemerintah bekerja.

"Saya pikir kasih kesempatan dulu, kalo kita men-judge (baca: menghakimi) tiba-tiba, kalau makin jelek tentu kita khawatir kan," jelasnya. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com