JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin menunjukkan sinyal pergantian kabinet saat bertemu dengan para ekonom di Istana Merdeka, Senin (29/6/2015) siang ini.
Jokowi menyadari kinerja para menteri di bidang ekonomi buruk. Dia bahkan langsung mengatakan siap melantik orang yang dianggap mampu mendongkrak ekonomi.
"Beliau sangat sadar (kinerja menteri di bidang ekonomi buruk). Beliau katakan, 'Kalau hari ini ketemu orangnya, akan saya lantik,'" ujar ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono, seusai pertemuan.
Tony menuturkan, Jokowi menyebut para menteri di kabinetnya sebenarnya orang-orang yang cukup pintar. Namun, Jokowi menyadari adanya kesenjangan.
"Dia bilang tidak punya ekonom bintang yang bisa ditangkap pasar. Jadi, istilahnya, butuh seperti playmaker. Beliau menyadari, saya sangat surprise," ucap Tony.
Dia menjelaskan, saat ini rupiah melemah lantaran rendahnya kepercayaan pasar kepada kabinet. Jika dibandingkan tahun 1998, Indonesia seharusnya bisa tetap bertahan dengan kondisi yang ada. Namun, Tony kembali menuding lemahnya kepercayaan pasar kepada tim ekonomi pemerintah yang menyebabkan perekonomian Indonesia terus melemah.
"Dugaan saya. Enggak gampang menemukan orang seperti itu," ujar Tony.
Saat Jokowi kesulitan mencari sosok yang mumpuni untuk dijadikan menteri, Tony mengaku melontarkan nama mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang kini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
"Orangnya dari Washington (kantor pusat Bank Dunia). Saya kira ya, dan beliau juga memenuhi syarat," ujar Tony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.