Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Minta Calon Kepala Daerah agar Tak Cengeng

Kompas.com - 28/06/2015, 13:42 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan calon kepala daerah yang direkomendasikan PDI-P agar tidak mengandalkan mesin partai. Menurut Megawati, partai hanya menerbitkan rekomendasi dan membantu pengorganisasiannya. Selebihnya, calon kepala daerah tersebut yang harus berjuang serta menunjukkan kaliber masing-masing.

"Partai hanya mendorong dengan menggerakkan lapangan. Jangan berpikir kalah atau menang. Begitu masuk lapangan, terjun, kerja, jangan lihat kanan dan kiri. Hanya memang harus tahu itu musuh, bagaimana caranya menghantam. Jangan cengeng, nanti ibu-ibunya harus jadi fighter. Tanpa semangat juang, sudah setengah kalah," kata Megawati saat membuka sekolah partai calon kepala daerah di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Acara ini dihadiri lebih dari 100 calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang akan diusung PDI-P dalam pemilihan kepala daerah serentak nantinya. Megawati lantas mencontohkan perjuangan kepala daerah yang pernah diusung PDI-P.

Tanpa menyebut nama, Megawati mencontohkan perjuangan seorang kepala daerah yang dengan cerdas meraup suara meskipun dana yang dikeluarkannya tergolong sedikit. Menurut Megawati, banyaknya uang bukan persoalan yang paling pokok dalam memenangi pilkada.

"Yang paling pokok perjuangan kita, daya juang kita. Apalagi sedang bulan puasa, emosi biasanya sudah turun, pikirkan lagi masih mau maju atau tidak karena masih ada hari-hari bagi saya untuk mengganti," ucap Megawati kemudian disambut tepuk tangan hadirin.


Ia juga mengingatkan para calon kepala daerah agar berhati-hati dalam mengelola uang untuk berkampanye. Menurut dia, ada calon kepala daerah yang meninggal dunia karena terlilit utang untuk memperoleh modal kampanye.

Presiden kelima RI ini lantas menceritakan pengalaman PDI-P dalam memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Menurut Megawati, bukan perkara mudah bagi Ganjar untuk melawan Bibit Waluyo yang ketika itu menjadi calon petahana.

"Dalam hati saya, bagaimana supaya menang karena saya kira kemenangan kita belum masuk 50 persen. Dan melawan incumbent, paling tidak incumbent sudah tahu cara-caranya, sementara (Ganjar) ini anak bawang. Saya bilang jangan pikir apa-apa, maju saja, tutup mata, bergerak, bergerak!" tutur Megawati.

Kendati demikian, Megawati menegaskan bahwa PDI-P berkomitmen untuk memenangkan calon yang telah diusungnya. Sebab, yang dibutuhkan PDI-P adalah kemenangan partai di daerah-daerah, dan bukan kemenangan orang per orang.

"Kalau saya utus, maka saya akan menangkan orang itu. Tetapi, kalau saya lihat orang itu bukan memperjuangkan ideologi partai, maka saya coret," ucap dia.

Megawati juga mengingatkan calon kepala daerah yang diusung partainya untuk menghindari masalah hukum. Ia berharap tidak ada calon kepala daerah yang maju demi kekuasaan untuk memperjuangkan kepentingan pribadi masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com