Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: "Reshuffle" Kabinet Tak Perlu Tunggu Satu Tahun

Kompas.com - 16/06/2015, 17:03 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, menilai, Presiden Joko Widodo tidak perlu menunggu waktu satu tahun untuk merombak kabinetnya. Jika memang ada menteri yang kurang cakap dalam bekerja, Jokowi dapat menggunakan hak prerogratifnya untuk me-reshuffle para menteri.

"Reshuffle itu prerogatif Presiden, bisa kapan saja dan sesuai kebutuhan. Tidak perlu menunggu satu tahun, enam bulan, karena itu prerogatif," kata Masinton saat diskusi bertajuk "Menanti Reshuffle" di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Ia mengatakan, banyak publik yang menilai jika kinerja kabinet Jokowi-JK kurang baik, terutama di bidang ekonomi. Salah satu indikasinya ialah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Selain itu, ia menambahkan, hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga riset juga menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Jokowi dapat menjadikan hasil survei itu sebagai salah satu bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk me-reshuffle kabinet.

"Suara masyarakat memang cenderung menilai kinerja beberapa kementerian tidak memuaskan, terutama yang berkaitan dengan perekonomian," ujarnya.

Sebelumnya, para kepala daerah kabupaten dan kota seluruh Indonesia meminta Presiden Joko Widodo melakukan perombakan atau reshuffle kabinet setelah satu tahun pemerintahannya berjalan. Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor. Isran mengklaim seluruh bupati dan wali kota sudah sepakat dengan usulan itu.

"Kami semua mendoakan dan mendukung penuh segala kebijakan yang dilakukan Presiden. Bukan tidak menghormati dan menghargai posisi Jokowi sebagai Presiden, kami meminta tidak melaksanakan reshuffle sebelum satu tahun," kata Isran saat berpidato dalam pembukaan Apkasi International Trade and Investment Summit di Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Hadir dalam acara tersebut Presiden Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Jokowi hanya mengangguk sambil tersenyum kecil mendengar permintaan Isran tersebut. "Kami bupati dan wali kota merasa enam bulan tidak cukup untuk melakukan reshuffle kabinet," kata Isran yang mengundurkan diri sebagai bupati ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com