Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel Persilakan Perwira Polri Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK

Kompas.com - 15/06/2015, 13:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menerima secara terbuka usulan nama dari Kepolisian RI. Menurut juru bicara Pansel KPK, Betti S Alisjahbana, setiap elemen masyarakat berhak mengajukan nama. Banyaknya nama yang masuk ke Pansel akan memperkaya pilihan anggota Pansel untuk mencari yang terbaik.

"Menurut saya, baik-baik saja bahwa ada institusi yang dorong anggotanya dalam seleksi," ujar Betti di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Betti mengakui bahwa Korps Bhayangkara sudah mengajukan sejumlah nama. Namun, mantan bos IBM Indonesia itu enggan menyebutkan identitas usulan dari Polri tersebut. Usulan nama dari Polri itu sama saja dengan usulan dari masyarakat hingga kelompok strategis yang mengajukan usul serupa.

"KPK ini milik kita dan kita semua harus turut berperan di dalam upaya menjaring pimpinan KPK terbaik. Anda pun bisa usulkan, kita memang pernah undang forum pemred," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa Polri berencana mengusulkan nama untuk menjadi calon pimpinan KPK. Calon itu ada yang berasal dari perwira aktif, ada pula yang merupakan purnawirawan Polri.

"Kita juga rencana akan mencalonkan dua polisi aktif dan satu purnawirawan," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Usulan nama tersebut muncul setelah Badrodin bertemu enam anggota Panitia KPK, Senin (8/6/2015). Badrodin tidak menyebutkan siapa yang akan diusulkan jadi calon pimpinan KPK.

Hingga hari ini, sudah ada 72 orang yang mendaftar ke pansel KPK. Mereka yang mendaftar terdiri dari berbagai latar belakang seperti penyidik, akademisi, advokat, dan aktivis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com