Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ada Kesan Wakil Lembaga di KPK

Kompas.com - 14/06/2015, 15:50 WIB

”Mereka yang akan secara terbuka melihat kompetensinya di bidang pemberantasan korupsi. Seandainya terpilih sebagai pimpinan KPK, kedua perwira tinggi aktif itu akan mengundurkan diri dari Polri dan beralih menjadi pejabat KPK,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Tony Tribagus Spontana mengatakan, bisa saja nantinya dari Kejaksaan Agung ada yang mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK.

”Pekan depan, Pansel Calon Pimpinan KPK berencana bertemu dengan Jaksa Agung. Salah satu pembahasan yang mungkin dilakukan adalah keikutsertaan anggota kejaksaan ikut seleksi pimpinan KPK. Pencalonannya tak akan mengganggu agenda kerja kejaksaan,” kata Tony.

Menurut dia, untuk ikut dalam seleksi calon pimpinan KPK, pendaftaran bisa dilakukan secara individual atau institusional. ”Biasanya yang individu adalah para jaksa yang sudah pensiun. Bagi yang aktif, harus izin melalui lembaga,” tambah Tony.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 202 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memang tak melarang siapa pun, baik yang berlatar belakang polisi, jaksa, advokat, maupun lainnya menjadi calon pimpinan KPK. Namun, Pasal 29 Butir 9 mensyaratkan, mereka harus melepaskan jabatan struktural dan jabatan lain selama menjadi anggota KPK.

Taufiequrachman Ruki tercatat sebagai mantan polisi berpangkat inspektur jenderal (irjen) yang terpilih sebagai Ketua KPK periode pertama pada 2003. Sebelumnya, Ruki adalah anggota DPR dari Fraksi TNI/Polri pada 1992-1997. Setelah Ruki, mantan polisi lainnya adalah Bibit Samad Rianto, yang juga berpangkat irjen.

Adapun salah satu jaksa aktif yang pernah mengikuti pencalonan dan terpilih menjadi Ketua KPK adalah Antasari Azhar. Saat mendaftar, Antasari tercatat menjabat sebagai Direktur Penuntutan untuk Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum. Adapun mantan jaksa yang pernah menjadi pimpinan sementara KPK lainnya adalah Tumpak Hatorangan Panggabean menggantikan Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah yang dijadikan tersangka oleh kepolisian. (SAN/IAN/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com