Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi: Gelombang Praperadilan Pengaruhi Kecepatan KPK Usut Kasus Korupsi

Kompas.com - 05/06/2015, 18:18 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com - Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengatakan, sejumlah gugatan praperadilan yang diajukan tersangka kasus dugaan korupsi terhadap KPK cukup menyita perhatian. Gugatan-gugatan ini juga mengurangi kecepatan KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi.

Hal tersebut disampaikan Johan kepada sejumlah wartawan seusai memberikan kuliah umum di depan ribuan mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) di aula Undana baru, Jumat (5/6/2015).

Apalagi, kata Johan, tenaga penyidik KPK jumlahnya terbatas dengan wilayah kerja dari Aceh hingga Papua.

“Jumlah sumber daya manusia KPK sampai hari ini khususnya penyidik, tidak bertambah sehingga tentunya memengaruhi kecepatan dari proses pengusutan kasus korupsi itu. Mau tidak mau, hiruk pikuk yang belakangan ini menimpa KPK, saya harus akui memengaruhi kinerja KPK. Gelombang praperadilan yang terus menerus, juga menyita perhatian KPK,” kata Johan.

Johan mengatakan, setiap hari Pimpinan KPK selalu menggelar sejumlah kasus. Saat ini, ada 36 kasus yang menjadi prioritas.

"Belum selesai 36 kasus itu diproses penyidikan perkaranya oleh KPK, muncul gelombang praperadilan terus,” kata Johan.

Dengan segala keterbatasan, Johan menekankan, KPK tetap akan bekerja maksimal untuk menuntaskan semua kasus yang sedang ditangani. 

Terkait dugaan korupsi dan bantuan sosial Pemerintah Provinsi NTT tahun 2010 dan 2011, Johan mengaku belum tahu perkembangannya.

“Memang saya tahu kasus bantuan sosial NTT waktu itu, ketika menjabat sebagai juru bicara KPK yang mendampingi mantan Ketua KPK Abraham Samad datang ke Kupang tahun lalu. Saya mendengar ada laporan tentang kasus dana bantuan sosial itu,” kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com