Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Bantah Kabar 10 WNI Ditahan di Turki

Kompas.com - 03/06/2015, 22:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri melalui Wamenlu Abdurrahman Mohammad Fachir membantah isu yang menyebutkan bahwa ada penahanan terhadap 10 warga negara Indonesia di Turki.

"Mereka tidak ditahan, tapi dimintai keterangan. Mereka tinggal di hotel dan tidak ditahan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Fachir menjelaskan bahwa 10 WNI tersebut hanya dimintai keterangan oleh pihak berwenang di sana saat akan melakukan perjalanan ke Provinsi Hattay dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah yang berada di sana.

Fachir juga mengklarifikasi bahwa WNI tersebut tidak terkait dengan kelompok garis keras Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). "Mereka tidak terlibat dengan ISIS. Belum ada kerja sama kami dengan BNPT," ujar Fachir.

Menurut Fachir, kemungkinan besar hari ini 10 WNI tersebut sudah dapat dipulangkan. Dia juga mengatakan, pihak Kemenlu telah melakukan koordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul untuk memfasilitasi nasib ke-10 orang WNI tersebut.

"Kami terus koordinasi, mungkin hari ini mereka semua sudah bisa kembali," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ditemui awak media di Bandung, Jawa Barat, menjelaskan bahwa 10 WNI yang mengalami masalah dan sempat diwawancarai oleh otoritas Turki tersebut sudah dipulangkan ke Tanah Air.

Namun, Retno mengatakan, semua masalah tersebut sudah jelas sehingga mereka diizinkan untuk kembali ke Tanah Air.

"Semuanya sudah tinggal di hotel, dua di antaranya sudah kembali, dan hari ini delapan lainnya kembali," kata Retno.

Sebelumnya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul telah menjelaskan bahwa 10 WNI yang dipaksa turun dari pesawat Turkish Airlines di Bandara Attaturk, Istanbul, pada Senin (1/6/2015), hanyalah kesalahpahaman dan tidak ada kaitannya dengan kelompok radikal ISIS.

Ke-10 orang tersebut sempat diamankan karena adanya laporan salah satu penumpang yang mengaku mendengar percakapan para WNI terkait ISIS.

Padahal, kedatangan 10 WNI tersebut ke Turki adalah untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Juga Siap Diduetkan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta

Kaesang Juga Siap Diduetkan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta

Nasional
Tak Bisa Angkat Suara PPP, Sandiaga Uno Minta Maaf

Tak Bisa Angkat Suara PPP, Sandiaga Uno Minta Maaf

Nasional
Soroti Rumput GBK, Menpora Minta Jadwal Konser dan Pertandingan Bola Tak Berdekatan

Soroti Rumput GBK, Menpora Minta Jadwal Konser dan Pertandingan Bola Tak Berdekatan

Nasional
Jokowi Minta Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut dan Peparnas 2024 Tidak Mundur

Jokowi Minta Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut dan Peparnas 2024 Tidak Mundur

Nasional
Sandiaga Uno Prihatin PPP Gagal Lolos ke DPR

Sandiaga Uno Prihatin PPP Gagal Lolos ke DPR

Nasional
Budi Arie Lempar Sinyal Kemungkinan 'Reshuffle' Kabinet Jokowi

Budi Arie Lempar Sinyal Kemungkinan "Reshuffle" Kabinet Jokowi

Nasional
Temuan KPK di Indonesia Timur: Fasyankes Mangkrak, Nakes Tak Dibayar

Temuan KPK di Indonesia Timur: Fasyankes Mangkrak, Nakes Tak Dibayar

Nasional
Kejagung Ngaku Kurang Anggaran Rp 15,5 T untuk 2025

Kejagung Ngaku Kurang Anggaran Rp 15,5 T untuk 2025

Nasional
Lewat Acara “Bincang Teras Negeriku”, Kemenkominfo Ajak Pemuda Palembang dan Papua Tingkatkan Kolaborasi

Lewat Acara “Bincang Teras Negeriku”, Kemenkominfo Ajak Pemuda Palembang dan Papua Tingkatkan Kolaborasi

Nasional
Menko Polhukam Ungkap Tugas yang Akan Diemban Satgas Judi Online

Menko Polhukam Ungkap Tugas yang Akan Diemban Satgas Judi Online

Nasional
Anang-Ashanty Dihujat, Menpora Minta Penyelenggara Sesuaikan Konsep

Anang-Ashanty Dihujat, Menpora Minta Penyelenggara Sesuaikan Konsep

Nasional
Kaesang Siap Maju Bareng Anies di Pilkada, Projo: Ridwan Kamil Dong kalau Kami

Kaesang Siap Maju Bareng Anies di Pilkada, Projo: Ridwan Kamil Dong kalau Kami

Nasional
Menko Polhukam: Unsur Satgas Judi Online dari Seluruh Kementerian, Termasuk TNI-Polri

Menko Polhukam: Unsur Satgas Judi Online dari Seluruh Kementerian, Termasuk TNI-Polri

Nasional
PKB Pertimbangkan Usung Ilham Habibie untuk Pilkada Jabar 2024

PKB Pertimbangkan Usung Ilham Habibie untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Politikus PKS Nilai Bagi-bagi Jabatan Komisaris untuk Partai Pemenang Pilpres Sah-sah Saja

Politikus PKS Nilai Bagi-bagi Jabatan Komisaris untuk Partai Pemenang Pilpres Sah-sah Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com