"Mereka tidak ditahan, tapi dimintai keterangan. Mereka tinggal di hotel dan tidak ditahan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Fachir menjelaskan bahwa 10 WNI tersebut hanya dimintai keterangan oleh pihak berwenang di sana saat akan melakukan perjalanan ke Provinsi Hattay dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah yang berada di sana.
Fachir juga mengklarifikasi bahwa WNI tersebut tidak terkait dengan kelompok garis keras Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). "Mereka tidak terlibat dengan ISIS. Belum ada kerja sama kami dengan BNPT," ujar Fachir.
Menurut Fachir, kemungkinan besar hari ini 10 WNI tersebut sudah dapat dipulangkan. Dia juga mengatakan, pihak Kemenlu telah melakukan koordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul untuk memfasilitasi nasib ke-10 orang WNI tersebut.
"Kami terus koordinasi, mungkin hari ini mereka semua sudah bisa kembali," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ditemui awak media di Bandung, Jawa Barat, menjelaskan bahwa 10 WNI yang mengalami masalah dan sempat diwawancarai oleh otoritas Turki tersebut sudah dipulangkan ke Tanah Air.
Namun, Retno mengatakan, semua masalah tersebut sudah jelas sehingga mereka diizinkan untuk kembali ke Tanah Air.
"Semuanya sudah tinggal di hotel, dua di antaranya sudah kembali, dan hari ini delapan lainnya kembali," kata Retno.
Sebelumnya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul telah menjelaskan bahwa 10 WNI yang dipaksa turun dari pesawat Turkish Airlines di Bandara Attaturk, Istanbul, pada Senin (1/6/2015), hanyalah kesalahpahaman dan tidak ada kaitannya dengan kelompok radikal ISIS.
Ke-10 orang tersebut sempat diamankan karena adanya laporan salah satu penumpang yang mengaku mendengar percakapan para WNI terkait ISIS.
Padahal, kedatangan 10 WNI tersebut ke Turki adalah untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.