Ketiga, para anggota parlemen Indonesia perlu memperkuat dan mengefektifkan kunjungan kerja dan menyerap aspirasi ke daerah-daerah pemilihannya untuk mendapat masukan yang jadi fondasi dalam mengimplementasikan diplomasi parlemen ke depan, contohnya pelbagai aspirasi untuk perlindungan bagi para buruh migran merupakan hal krusial untuk diperjuangkan oleh para anggota parlemen.
Keempat, membuka ruang komunikasi dalam bentuk pertemuan bulanan antara parlemen, bisnis, universitas, dan organisasi nonpemerintah. Tujuannya untuk mendapatkan informasi dan menyintesiskan pelbagai kepentingan dari luar parlemen terkait perjuangan keempat agenda kebijakan luar negeri Indonesia. Harapannya, pelbagai masukan tersebut akan diformulasi dengan baik dan menciptakan strategi efektif untuk optimalisasi diplomasi parlemen. Contohnya jika ada kunjungan-kunjungan kerja parlemen ke luar negeri, para anggota parlemen perlu mendukung promosi produk-produk ekonomi andalan Indonesia kepada rekan-rekannya dari parlemen luar negeri.
Kelima, penguatan sistem pendukung parlemen untuk diplomasi parlemen yang efektif. Penguatan kapasitas tenaga ahli dan sekretariat parlemen menjadi krusial untuk mendukung para legislator dalam pembuatan produk-produk hukum yang terkait dengan diplomasi Indonesia.
Besar harapan publik, para anggota parlemen dapat berkontribusi positif terhadap proses pembuatan dan pengambilan keputusan atas perundang-undangan yang mendukung diplomasi atas keempat prioritas kebijakan luar negeri di atas.
Beginda Pakpahan
Analis Politik dan Ekonomi Urusan Global dari Universitas Indonesia
* Artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Juni 2015 dengan judul "Diplomasi Parlemen Indonesia".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.