Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy Nilai "Reshuffle" Tunggu Kabinet Berjalan Satu Tahun

Kompas.com - 18/05/2015, 22:15 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy menilai usulan perombakan kabinet oleh sejumlah pihak kepada Presiden Joko Widodo adalah hal yang biasa. Pria yang akrab disapa Romi itu pun menganggap itu tidak perlu dipersoalkan.

"Reshuffle adalah hal biasa, tetapi PPP menilai kalau memang akan dilakukan sebaiknya terbatas," kata Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy, di Padang, Sumatera Barat, Senin (18/5/2015).

Romi menyampaikan hal itu usai membuka Musyawarah Wilayah VIII PPP Sumatera Barat yang merupakan pelaksanaan yang ke-26 dari seluruh kepengurusan tingkat provinsi yang ada di Tanah Air.

Menurut dia, jika presiden tetap akan merombak kabinet harus dilakukan berdasarkan evaluasi yang betul-betul akurat.

"Jangan sampai penggantian berujung pada penggantian berikutnya. Enam bulan rasanya terlalu cepat merombak kabinet, sebaiknya tunggu satu tahun," ujar dia.

Ia mengatakan PPP siap memenuhi permintaan Presiden Jokowi terkait dengan perombakan kabinet dan tentu Presiden akan berkomunikasi dengan pimpinan partai.

Artinya, jika tetap akan dilakukan sekarang sebaiknya dalam jumlah yang sangat terbatas. Karena jika atas dasar evaluasi kinerja, menurut Romi, lebih tepat dilakukan dalam kurun waktu satu tahun

Ia menilai salah satu tolok ukur yang dapat dijadikan pertimbangan jika nilai-nilai yang ditargetkan Presiden tidak bagus dan yang berhak menentukan adalah Presiden sendiri.

Saat diminta tanggapan jika Presiden mengganti menteri dari PPP, Romahurmuziy mengatakan, dari berbagai macam sentimen dan pemberitaan media Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin termasuk figur yang berkinerja baik sehingga tidak ada persoalan.

Sementara, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulah Pangi Sarwi menilai jika Presiden melakukan perombakan kabinet jangan hanya karena desakan politik.

"Sebaiknya reshuffle berdasarkan pertimbangan yang matang dan benar-benar diperlukan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com