JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) menginventarisir data antemortem tiga warga negara Indonesia yang hilang di pegunungan Himalaya, Nepal. Data itu akan dibawa ke Nepal.
Salah seorang anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polri Komisaris (Pol) Eko Yunianto mengatakan bahwa tiga WNI yang dimaksud yakni Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat.
"Data yang dimaksud berupa data medis, data properti, misalnya pakaian yang dikenakan saat melakukan pendakian, informasi gigi geligi serta data profil DNA yang masih disimpan di kepolisian," ujar Eko di kompleks Mabes Polri, Rabu (13/5/2015).
Eko mengatakan, pengiriman DVI itu bukan berarti berhenti berharap tiga WNI itu tidak selamat. Pihaknya tetap berharap tiga pendaki tersebut ditemukan selamat. Pengiriman tim DVI itu adalah persiapan jika yang terjadi sebaliknya. (Baca: Antisipasi Kemungkinan Terburuk, Indonesia Kirim Tim DVI ke Nepal)
Kompol Muhammad Faizal, anggota DVI lain yang turut dikirim ke Nepal, menambahkan bahwa jika yang terjadi adalah kemungkinan terburuk, pihaknya telah siap melakukan identifikasi. Hal-hal yang menjadi dasar identifikasi yakni sidik jari, gigi geligi, DNA dan kecocokan properti yang melekat di tubuh.
"Tim akan bergabung dengan tim forensik internasional dalam mengidentifikasi jenazah-jenazah yang masih tersisa di rumah sakit yang belum dapat dikenali," ujar Faizal.
Kompol Eko dan Kompol Faizal dijadwalkan berangkat ke Nepal Rabu malam melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk penugasan pertamanya, keduanya akan bertugas selama tujuh hari ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.