"Pansel KPK ke depan akan mudah disusupi oleh orang-orang titipan partai, bahkan pihak yang tengah dibidik KPK atau pihak-pihak yang ingin KPK dilemahkan, bahkan dibubarkan," ujar Emerson melalui siaran pers, Minggu (10/5/2015).
Emerson mengatakan, Jokowi tidak boleh melibatkan unsur partai politik dan afiliasi dengan parpol. Tak hanya itu, Jokowi juga diminta waspada dengan akademisi yang menjadi pembela atau ahli bagi pihak-pihak yang tidak pro terhadap KPK.
"Dukungan Presiden Jokowi terhadap KPK dan menghindari pelemahan KPK harus dimulai dari pemilihan yang ketat para calon anggota pansel KPK," kata Emerson.
Menurut dia, anggota pansel calon pimpinan KPK juga harus diseleksi rekam jejaknya oleh KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Ia menambahkan, anggota pansel yang ditunjuk harus berintegritas, independen dan bukan dari parpol, dan tidak memiliki konflik kepentingan dengan KPK.
"Tidak pernah punya masalah dimasa lalu, misalnya jadi tersangka korupsi, dan punya komitmen antikorupsi," ujar dia.
Emerson mengatakan, komposisi pansel calon pimpinan KPK akan menentukan nasib KPK ke depan. Jika anggota yang dipilih tidak sejalan dengan komitmen antikorupsi, maka calon yang diplihnya juga akan bermasalah.
"Jika ketua atau anggota pansel bermasalah, dapat dipastikan calon pimpinan KPK yang dihasilkan dan diserahkan ke DPR nanti mayoritas figur bermasalah," ucap Emerson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.