JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menyatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu lagi maju atau diusung menjadi calon ketua umum Partai Demokrat. Alasannya, SBY tidak lagi menjadi figur yang memengaruhi perolehan suara Partai Demokrat saat menghadapi pemilu.
"Masihkah SBY jadi elektoral? Masa keemasan SBY sudah berlalu," kata Arya dalam sebuah diskusi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Arya menuturkan, berdasarkan penelitian CSIS, sosok SBY memengaruhi perolehan suara Demokrat hanya pada Pemilu 2004 dan 2009. Sementara itu, saat Pemilu 2014, pemilih memberikan suaranya kepada Demokrat bukan karena figur SBY, melainkan karena kerja keras calon anggota legislatif dari Demokrat. (Baca: Marzuki dan Pasek Belum Diundang ke Kongres Demokrat)
Ia melanjutkan, dari hasil penelitian, perolehan suara Demokrat dalam Pemilu 2014 berasal dari pemilih yang memilih gambar caleg, bukan mencoblos gambar Demokrat.
Melorotnya ketokohan SBY pada pemilih Demokrat disebabkan ketidakmampuan menjaga kepercayaan pemilih. Secara karakter, kata Arya, pemilih Demokrat adalah para pemilih mengambang yang sewaktu-waktu dapat mengalihkan pilihannya.
Hal itu terjadi dalam Pemilu 2014, saat 51 persen pemilih Demokrat mengalihkan pilihannya ke partai nasional lain, seperti PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. (Baca: Syarief Hasan: Semua Dukung SBY, Siapa yang Dukung Marzuki Alie?)
"Harus diakui SBY tidak mampu menjaga para pemilihnya. Jadi, kalau masih ada yang berpikir SBY mampu mengerek suara Demokrat saat Pileg 2014, itu pandangan yang harus diperbaiki," kata Arya. (Baca: Syarief: Kader yang Tolak SBY Jadi Ketum, Dia Tak Ingin Demokrat Menang)
Kongres Partai Demokrat rencananya akan digelar pada 11 Mei-13 Mei di Surabaya, Jawa Timur. Sejauh ini, SBY menjadi calon kuat untuk memimpin Demokrat sampai 2020.
SBY menyatakan siap untuk maju kembali sebagai Ketum Demokrat periode 2015-2020. Sebenarnya, SBY mengaku dia ingin menyerahkan posisi ketua umum Demokrat selanjutnya kepada kader Demokrat lainnya.
Namun, dia mengaku tidak bisa menolak permintaan yang begitu besar dari semua kader Demokrat di seluruh Indonesia. (Baca: SBY Nyatakan Siap Kembali Jabat Ketum Demokrat)
"Syaratnya, harapan untuk saya maju sebagai ketua umum itu benar adanya. Syarat kedua, tidak ada orang yang bisa menyelesaikan persoalan sendiri, yang diperlukan adalah kebersamaan," ucap SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.