Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Novel dan Polisi Alot Bahas Rencana Rekonstruksi

Kompas.com - 02/05/2015, 11:12 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com
- Tim kuasa hukum penyidik KPK Novel Baswedan langsung menemui kliennya begitu tiba di Bandara Fatmawati, Bengkulu, Sabtu (2/5/2015). Novel menginap di VIP Bandara Fatmawati.

Salah satu pengacara Novel, Muji Kartika Rahayu, mengaku terjadi perdebatan cukup alot antara pihaknya dengan kepolisian terkait rencana rekonstruksi kasus penganiayaan tersangka pencuri sarang burung walet di Polresta Bengkulu pada 2004, yang dituduhkan kepada Novel.

"Kami sudah ketemu Novel. Kami lagi membahas soal rekonstruksi itu. Cukup alot, belum ada kesimpulan," kata Muji Kartika melalui pesan singkat kepada Kompas.com.

Tim kuasa hukum Novel menolak rekonstruksi karena Novel sewaktu kejadian tidak berada di lokasi kejadian. Pihak Novel menganggap rekonstruksi tersebut merupakan rekayasa Polri untuk mengarahkan opini publik agar terlihat seakan-akan Novel terlibat. (baca: Mengingat Kembali Kasus Novel Baswedan)

Novel juga sempat diperiksa kesehatan oleh Dokpol dari Polda Bengkulu. Hingga pukul 10.45 WIB, Novel dan tim kuasa hukum serta polisi masih berada di ruang VIP bandara Fatmawati Bengkulu.

Rencananya rekonstruksi digelar pada Jumat (1/5/2015) malam, tetapi batal karena kondisi hujan deras dan Novel tak didampingi kuasa hukum. (baca: Novel Baswedan Tolak Pengacara Polisi, Rekonstruksi Batal)

Korban tak dilibatkan

Sementara itu, Irwansyah Sembiring, salah seorang korban penganiayaan yang dilakukan anak buah Novel, mengaku, tidak dilibatkan dalam proses rekonstruksi. Saat kejadian, Novel menjabat Kasat Reskrim Polres Bengkulu.

"Saya tidak tahu jika ada rekonstruksi hari ini, tak ada pemberitahuan dari Kepolisian," kata Irwansyah, Sabtu.

Jika dilibatkan dalam rekonstruksi nantinya, Irwansyah mengaku masih ingat proses penembakan yang dilakukan polisi saat itu, ketika ia dan beberapa rekannya mencuri sarang burung walet. (baca: Pengacara Novel: Ada 6 Kebohongan Polisi dalam 1x24 Jam)

Direskrimum Polda Bengkulu Kombes Dadan sebelumnya mengatakan bahwa proses rekonstruksi akan melibatkan semua pihak yang berhubungan dengan perkara tersebut, termasuk para korban.

"Semua korban dilibatkan dalam proses rekonstruksi ini," ujar Dadan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com