JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan pusat Partai Demokrat disomasi oleh kadernya sendiri. Somasi dilayangkan oleh tiga pimpinan Demokrat tingkat kabupaten/kota yang mempertanyakan alasan pencopotan jabatan sehingga terancam kehilangan hak suara dalam Kongres Partai Demokrat pada Mei mendatang.
Ketiga pimpinan Demokrat yang melayangkan somasi itu adalah Dendy Kukuh Santoso (sebelumnya Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pasuruan), Dadik Risdaryanto (sebelumnya Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya), dan Basuki sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Nganjuk.
Ketiganya dicopot dari jabatannya dan diganti oleh pelaksana tugas pada akhir Agustus 2014 melalui SK yang ditandatangani oleh Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan serta Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.
"Somasi ini teguran hukum. Kalau kita tidak menegur, tidak akan paham kesalahannya," kata Rio Ramabaskara selaku kuasa hukum dan yang mewakili tiga kader Demokrat tersebut, di Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2015).
Rio menuturkan, para kliennya baru menyadari telah dicopot dari jabatannya dan diganti oleh pelaksana tugas sekitar November 2014. Informasi tersebut diperoleh saat akan melakukan legalisasi SK pengangkatan kepada Kesbangpol Linmas.
"Jadi, kaget, tahunya saja dari Kesbangpol Linmas karena tidak pernah ada surat penjelasan yang sampai ke klien kami," ujar Rio.
Ia menegaskan, tujuan dari somasi ini adalah untuk menggugah pengurus pusat Partai Demokrat agar memberi penjelasan mengenai masalah yang membuat tiga kliennya diganti oleh pelaksana tugas.
Setelah itu, Rio juga meminta ketiga kliennya direhabilitasi dan dikembalikan hak hukum serta hak politiknya terkait hak suara dalam Kongres Partai Demokrat.
"DPP harus sadar bahwa mereka salah. Lalu, soal hak yang melekat, hak hukum dan politik, apalagi mau kongres, harus dikembalikan hak suaranya," ucap Rio.
Kongres Partai Demokrat rencananya akan digelar di Surabaya mulai 11 Mei 2015. Dalam kongres tersebut, akan digelar pemilihan ketua umum untuk periode 2015-2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.