JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan tidak setuju para kader PAN mengumpulkan sumbangan untuk pembelian kantor DPP yang baru. Sumbangan yang sudah terkumpul sekitar Rp 1 Miliar itu dilakukan tanpa sepengetahuan Zulkifli.
"Ketua Umum sebetulnya keberatan dengan saweran ini, tapi semangat teman-teman dibawah tak bisa dibendung," kata Ketua Fraksi PAN di DPR Mulfachri Harahap dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Mulfachri menjelaskan,sumbangan ini berasal dari ratusan pengurus daerah, pengurus pusat, sampai pengurus yang menjabat di eksekutif dan legislatif. Namun, tak ada perintah baik dari DPP maupun fraksi untuk melakukan sumbangan.
"Pak Zul itu kan orangnya sangat tertib, beliau inginnya dari anggaran DPP saja untuk kantor ini," ucapnya. (baca: "Saweran" untuk Kantor Baru, Kader PAN Sudah Kumpulkan Rp 1 Miliar)
Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno menekankan bahwa DPP PAN tetap mengapresiasi sumbangan yang diberikan oleh para kader tersebut. Nantinya, sumbangan itu akan digabungkan dengan anggaran DPP untuk membeli kantor yang dianggap tepat dan sesuai.
"Ini gerakan informal yang membuktikan spontanitas dan solidaritas kader," ucap Eddy. (Baca: Zulkifli Enggan Komentari Kantor DPP PAN yang Izin Pemakaiannya Ditarik Hatta)
PAN periode 2015-2020 dibawah kepemimpinan Zulkifli Hasan memang belum mempunyai kantor untuk menjalankan aktivitasnya.
Kantor di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan yang dipakai pada periode lalu, ditarik oleh Hatta Rajasa setelah kalah bersaing menjadi ketua umum melawan Zulkifli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.