Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Minta Pemerintah Perjuangkan Nyawa WNI seperti Australia

Kompas.com - 17/04/2015, 14:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyesalkan adanya dua tenaga kerja Indonesia yang dieksekusi mati di Arab Saudi. Menurut dia, eksekusi mati tanpa pemberitahuan itu dapat terjadi karena pemerintah Indonesia kurang tanggap dalam memperjuangkan TKI yang terjerat kasus hukum.

Seharusnya, kata dia, pemerintah Indonesia memperjuangkan nyawa warganya seperti yang dilakukan pemerintah Australia saat membela para terpidana mati yang akan dieksekusi di Indonesia.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott menggunakan berbagai macam cara, bahkan sampai mengungkit bantuan tsunami yang diberikan Indonesia untuk memperjuangkan duo terpidana mati bali nine. (baca: Australia Akan Pakai Semua Opsi agar Anggota "Bali Nine" Tak Dieksekusi)

"Saat ada warganya yang jadi terpidana mati narkoba mau dieksekusi, mereka (Australia) memperjuangkan sampai Menteri Luar Negeri dan Perdana Menterinya all out," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Fadli menilai, sikap pemerintah Arab Saudi yang tidak menginformasikan eksekusi mati kepada Indonesia memang tidak bisa dibenarkan. Namun di sisi lain, pemerintah Indonesia tidak boleh hanya menunggu dan bersikap pasif.

"Pemerintah harusnya introspeksi, bagaimana dengan tugas KBRI di sana kok bisa kecolongan. Harusnya bisa diusahakan dan diperjuangkan hak-haknya," ucap Politisi Partai Gerindra ini. (baca: Kemenlu Bantah Disebut Kecolongan soal Eksekusi Mati 2 WNI di Arab Saudi)

Terlebih lagi, lanjut Fadli , lembaga pemerintah yang memperjuangkan hak-hak TKI di luar negeri ini cukup banyak, mulai dari Kementerian Tenaga Kerja, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, hingga Kementerian Luar Negeri.

"Tinggal koordinasinya saja antara lembaga-lembaga ini," ucapnya.

Pada Kamis (16/4/2015), Pemerintah Arab Saudi mengeksekusi mati TKI Indonesia bernama Karni Bt Medi Tarsim. Eksekusi terhadap wanita asal Brebes tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan resmi kepada Pemerintah Indonesia dan keluarganya.

Eksekusi Karni ini dilakukan sehari setelah Arab Saudi mengeksekusi mati TKI Siti Zaenab. (baca: Kemenlu Panggil Lagi Dubes Arab Saudi Terkait Eksekusi Mati Tanpa Pemberitahuan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com