Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tegaskan Pilkada Serentak Jalan Terus meski Anggarannya Belum Jelas

Kompas.com - 16/04/2015, 16:33 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, belum tersedianya anggaran untuk pilkada serentak di sejumlah daerah sedianya tak menghalangi pelaksanaan pilkada serentak yang dijadwalkan pada Desember mendatang. Kementerian Dalam Negeri telah menyiapkan payung hukum agar daerah bisa menggunakan APBD-Perubahan atau dana pinjaman.

"Harus (ikut pilkada serentak semua). Itu kan hanya masalah administrasi saja," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Menurut data Kemendagri, sedianya, ada 273 daerah yang akan menyelenggarakan pilkada serentak pada Desember mendatang. Namun, delapan di antaranya menarik diri dengan alasan belum adanya anggaran.

"Ya terutama daerah yang pilkadanya dulu rencananya tahun 2016, jadi berarti belum masuk kan di APBD-nya? Nah itu kan, pertama dia bisa bikin APBD-P atau semacam pinjaman, nanti dibayar pada tahun depan," kata Kalla.

Mengenai opsi Kemendagri untuk menyalurkan dana hibah kepada daerah-daerah yang belum memiliki anggaran pilkada serentak itu, Kalla menilai, opsi tersebut bisa saja dilakukan. Opsi itu memungkinkan asalkan dianggap sebagai pinjaman yang dibayarkan tahun berikutnya.

"Iya bisa, tapi kan toh sebenarnya penundaan saja mestinya tahun depan dibayar. Kan itu rencana semula mereka 2016, karena dimajukan ke 2015, otomatis pakai anggaran sekarang, padahal anggarannya DPR belum diputuskan. Ini berarti ada bridging dulu," kata dia.

Sedianya, tahapan pilkada serentak dimulai April tahun ini. Pilkada serentak ini akan diikuti oleh 272 daerah, terdiri dari 204 daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada Juni-Desember 2015 dan 68 daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada Januari-Juni 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com