Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kongres, SBY Temui Pendiri Demokrat Malam Ini

Kompas.com - 24/03/2015, 13:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan kembali bertemu para pendiri dan tokoh Partai Demokrat, Selasa (24/3/2015) malam. Pertemuan akan membahas soal konsolidasi menjelang kongres Partai Demokrat pada Mei 2015.

"Awalnya pertemuan dilakukan pagi ini, tapi diundur karena Pak SBY ada keperluan. Jadi nanti malam pukul 19.30," ujar Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Akbar Yahya saat dihubungi, Selasa siang.

Akbar mengungkapkan, pertemuan akan dilakukan di kantor Trans Corp. Pertemuan ini adalah yang kedua kalinya dilakukan. (baca: Amir Syamsuddin: Sudah Benar Jika SBY Jadi Ketum Demokrat Lagi)

Sebelumnya, pada 18 Maret lalu, SBY juga mengumpulkan para pendiri dan Deklarator Partai Demokrat. Dalam pertemuan nanti, Akbar tak menampik SBY akan kembali menyinggung soal persiapan kongres.

Menurut dia, FKPD akan meminta pelaksanaan kongres tidak menimbulkan pertikaian internal partai. Konflik internal muncul dalam pemilihan ketua umum dua parpol lain, yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (baca: Survei: Tanpa SBY, Ibas dan Marzuki Paling Didukung Publik Jadi Ketum Demokrat)

Terkait majunya SBY sebagai salah satu calon kuat Ketua Umum, menurut dia, siapa pun calon ketua umum yang maju pada Mei nanti haruslah diterima semua pihak. FKPD, lanjut dia, mendorong terjadinya mufakat.

"Kami tidak ingin pelaksanaan kongres kemudian tidak lagi saling membuat pengertian atau pemahaman. Harus bersatu mencari kata sepakat mana yang lebih baik," imbuh dia. (baca: "Tidur-tiduran Saja SBY Pasti Jadi Ketum Demokrat Lagi...")

Partai Demokrat akan menggelar kongres untuk memilih ketum baru pada Mei 2015 mendatang. SBY menjadi calon kuat yang diprediksi kembali maju. SBY saat ini menjabat ketum sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Posisi Ketum dipegang SBY saat Kongres Luar Biasa pada 2013. Saat itu, Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka. (baca: Pendiri Demokrat Minta SBY Tak Maju Jadi Calon Ketum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com