Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung: Saat Didoakan, Haryanto Taslam Menitikkan Air Mata

Kompas.com - 14/03/2015, 12:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan, saat ini kondisi politisi senior Partai Gerindra, Haryanto Taslam, mulai membaik. Bahkan, Haryanto dapat merespons keberadaan orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Memang belum sadar, tetapi bisa merespons suara. Tadi waktu saya doakan, beliau sempat meneteskan air mata," kata Pramono saat dijumpai di RS Medistra, Pancoran, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).

Haryanto dikabarkan masuk ke rumah sakit sejak Jumat (13/3/2015) sore. Sebelum masuk ke rumah sakit, Haryanto sempat tidak sadarkan diri lantaran tersedak makanan cair. Pramono menambahkan, hingga kini, Haryanto masih menjalani perawatan dokter secara intensif. Kendati demikian, secara teratur, kondisi kesehatannya membaik.

"Yang menggembirakan tekanan darahnya mulai stabil. Tetapi, tentunya kita harapkan yang terbaik," kata Pramono. (Baca: Politisi Senior Gerindra Haryanto Taslam Kritis dan Dirawat di RS Medistra)

Haryanto Taslam dirawat di Rumah Sakit Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan. Dia dilarikan ke rumah sakit setelah diketahui jatuh saat berada di kamar mandi.

Petugas piket Rumah Sakit Medistra, Lukman, mengatakan, Haryanto Taslam saat ini masih dirawat di bagian ICCU. "Dirawat di lantai 2, tapi belum tahu kondisinya saat ini," kata Lukman saat dihubungi Sabtu dini hari.

Petugas di ICCU mengatakan, hingga Sabtu dini hari, Haryanto Taslam masih dalam perawatan. "Tapi, saya tidak bisa beri informasi mengenai kondisinya," ujar suster jaga yang enggan menyebutkan namanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com