Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Dalami Dugaan Penyadapan yang Dilakukan Selandia Baru

Kompas.com - 05/03/2015, 17:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan, BIN akan mendalami informasi penyadapan yang dilakukan Australia Selandia Baru terhadap jaringan telekomunikasi Indonesia. Kedua negara tersebut disebut bekerja sama mencegat lalu lintas milik Telkomsel yang mempunyai 122 juta pelanggan.

Menurut Marciano, dengan adanya informasi penyadapan ini, Pemerintah Indonesia akan memperkuat sistem pengamanan teknologi informasinya.

"Itu kami dalami dan kami sudah melakukan upaya-upaya untuk peningkatan keamanan komunikasi menggunakan sarana yang kita miliki," kata Marciano, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Marciano mengaku belum memberikan laporan resmi tentang informasi penyadapan itu kepada Presiden Joko Widodo. Ia baru akan melaporkan kepada Presiden setelah mendapatkan hasil dari penelusuran yang dilakukan BIN.

"Kami dalami dulu pada saatnya akan kami laporkan," ujarnya.

Seperti diberitakan, mantan pegawai Badan Pertahanan Nasional Amerika Serikat atau NSA, Edward Snowden kembali membocorkan informasi bahwa Selandia Baru sering menyadap pejabat Indonesia. Penyadapan juga dilakukan Selandia Baru pada negara lain di wilayah Asia Pasifik.

Menurut informasi yang dilansir Huffington Post, Kamis (5/3/2015), Selandia Baru aktif melakukan penyadapan di Indonesia dengan cara membobol data Telkomsel.

Sementara, seperti dikutip Australia The Sidney Morning Herald (SMH), Kamis (5/3/2015), dokumen yang dibocorkan Snowden mengungkapkan bahwa Direktorat Sinyal Australia bekerja sama dengan Biro Keamanan Komunikasi Selandia Baru memata-matai jaringan telekomunikasi Indonesia dan Pasifik Selatan.

Australia dan Selandia Baru mencegat komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut, dan berbagai data dari panggilan telepon, email, dan pesan media sosial.

SMH menyebutkan, tahun 2009 seorang intelijen Selandia Baru di Canberra mempunyai tugas khusus untuk menganalisis jaringan telekomunikasi Telkomseltermasuk menyelidiki catatan panggilan data yang dikirim melalui FTP (File Transfer Protocol), dan meneliti gateway Telkomsel yang digunakan untuk lalu lintas telepon internasional dan domestik jarak jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com