JAKARTA, KOMPAS - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020. Jika terpilih untuk memimpin partai itu, mulai 2016 dia akan menggelar konvensi untuk memilih calon presiden dan wakil presiden. Namun, dia menolak menjadi calon presiden atau wakil presiden.
Dengan mengusung semangat memuliakan kader dalam kesetaraan dan keterbukaan, Zulkifli menargetkan membawa PAN menjadi partai nomor tiga dalam perolehan suara pada Pemilihan Umum 2019. Berikut petikan wawancara Kompas dengan Zulkifli Hasan, Senin (23/2/2014), di Jakarta.
Bagaimana proses Anda mencalonkan diri?
Awalnya, Pak Hatta yang meminta saya menjadi ketua umum. Tetapi, kemudian Pak Hatta juga maju. Mungkin itu karena permintaan timnya.
{Hatta membenarkan pernah meminta Zulkifli menjadi Ketua Umum PAN. Namun, menurut dia, hal ini tidak terkomunikasikan baik dengan Ketua MPP PAN Amien Rais (Kompas, 26/4)}.
Kapan Pak Hatta menyampaikan permintaan itu?
Semenjak Pilpres 2014. Bahkan, Pak Hatta yang minta saya menjadi Wakil Ketua DPR. Masak nanti ketua umum tidak ada jabatan. Nah, ini malah menjadi Ketua MPR, padahal tidak cita-cita.
Bagaimana hubungan Anda dengan Hatta Rajasa?
Pak Hatta orang yang saya hormati dan cintai. Kami seperti saudara. Silaturahim jalan terus. Apa pun, saya dan Pak Hatta akan bersama-sama. Tidak akan terpecah.
Kalau kami yang menang, PAN ini satu kembali, tidak ada yang dibuang. Apakah tim saya, tim Pak Hatta, semua kami jadikan satu. Begitu selesai, kumpul lagi menjadi satu. Kami bersama saja belum besar bagaimana kalau kami ribut? Bahkan, yang di luar pun kami ajak agar menjadi lebih besar. Kalau saling meniadakan, bagaimana? Partai (terbesar) nomor lima terus berkelahi. Apa kata rakyat?
Apakah karena Anda berbesan dengan Pak Amien maka Pak Amien mendukung Anda sebagai Ketua Umum PAN?
Pak Amien tidak mendukung saya. Beliau mempersilakan siapa saja yang ingin maju. Cuma, Pak Amien menyampaikan gagasannya tentang tradisi satu periode dan ingin regenerasi berjalan dengan baik. Biasanya Ketua Umum PAN juga hanya satu periode. Pak Amien juga hanya sekali menjadi Ketua Umum PAN dan sekali menjadi Ketua MPR.
Jika pada saat terakhir saya yang maju, itu fakta dan kenyataan. Tadinya Pak Dradjad Wibowo (Wakil Ketua Umum PAN) mau maju, Farhan Hamid dan Pak Azwar (kader PAN) juga mau maju.
Anda sudah membicarakan pencalonan sebagai Ketua Umum PAN dengan Presiden Joko Widodo atau pimpinan partai anggota Koalisi Merah Putih (KMP)?
Membicarakan soal (kompetisi) ini secara khusus tentu tidak. Pak Ical (Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie), kemarin, berjumpa di acara Fraksi Golkar. Pak Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra) juga berjumpa di beberapa kesempatan. Pak Jokowi di beberapa acara juga berjumpa.