Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggung Sandiwara Negara Indonesia

Kompas.com - 18/01/2015, 15:40 WIB

"Politik di sekitar Istana memang mengerikan, ada penjilat, ada para munafik, ada pembisik informasi palsu, ada yang diam-diam tapi pengkhianat, ada yang manggut-manggut tapi menikam dari belakang, ada mata-mata, ada agen rahasia, ada yang mengancam dengan kata, ada yang dengan senjata, ada yang dengan guna-guna, si jahat bekerja di dunia nyata hingga maya. Di Istana ada ribuan kepentingan yang bekerja dengan jutaan cara," ujar Adian dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (16/1/2015) seperti dikutip Merdeka.com.

Waktu terus berdetak, panggung republik ini terus berganti adegan. Dan, pada Minggu 18 Januari 2015, sebanyak lima terpidana mati dieksekusi di Lapas Nusakambangan dan Boyolali pada pukul 06.00 pagi. Mereka adalah Ang Kim Soei (62) warga negara Belanda, Namaona Denis (48) warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga negara Brasil, Daniel Enemua (38) warga negara Nigeria, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38) warga negara Indonesia.

Ssssttt... sebelum lupa, lihatlah, di panggung beberapa hari lalu juga muncul adegan yang bikin kita bisa menarik napas lega. Sebab, pada pergantian hari pada malam nanti, harga BBM akan turun kembali. Harga premium menjadi Rp 6.600 per liter. Solar menjadi Rp 6.400 per liter, elpiji 12 kg turun menjadi Rp 129.000. Kemudian, semen yang diproduksi oleh BUMN (grup Semen Indonesia) turun Rp 3.000 per zak.

***
Sandiwara di negeri ini memang akan terus berlangsung. Sudah pasti dengan cerita dan pemeran yang terus berganti. Mereka yang sekarang jadi pemeran utama, esok nanti akan jadi figuran atau bahkan jadi penonton. Begitu pula sebaliknya, mereka yang sekarang jadi figuran, bisa jadi esok bakal jadi lakon, atau bahkan menjadi dalang.

Pergantian Kapolri, turunnya harga BBM, pelaksanaan hukuman mati, adalah lakon yang sedang kita saksikan hari ini. Esok, entah apa yang akan tergelar di panggung drama negara kita.

Sebagian peran bisa kita perjuangkan untuk mendapatkannya, selebihnya tentu saja urusan Ilahi yang mengaturnya. Sebab, semua peran akan dicatat dan dikenang, maka jalani peran sebaik yang kita bisa, agar baik juga catatan dan kenangan orang akan peranan kita.

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com