Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Empat Modus Penyaluran TKI Ilegal ke Luar Negeri

Kompas.com - 06/01/2015, 14:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyebutkan empat modus yang paling sering digunakan penyalur untuk mengirimkan TKI ke luar negeri tanpa mengikuti prosedur dan aturan dari pemerintah.

"Modus pertama ialah dengan memalsukan dokumen-dokumen administrasi calon tenaga kerja," ujar Nusron, dalam jumpa pers di Kantor BNP2TKI, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, Selasa (6/1/2015).

Modus kedua ialah dengan mengalihkan calon TKI ke negara lain atau berbeda dengan negara tujuan keberangkatan. Misalnya, sebut Nusron, calon TKI yang diberangkatkan menuju Bahrain ternyata dikirim menuju negara lain yang menjadi tujuan kedua, seperti Mesir, Abu Dhabi, dan Arab Saudi.

Modus ketiga adalah dengan mengubah formalitas kontrak resmi bagi calon TKI. Nusron mengatakan, ada calon TKI yang sebelumnya terdaftar sebagai pekerja cleaning service, tetapi dalam kenyataannya TKI tersebut malah bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau house keeping.

Modus keempat yang paling sering digunakan, tambah Nusron, yaitu dengan menggunakan visa turis. Para calon tenaga kerja pada awalnya berangkat ke luar negeri dengan alasan tujuan wisata. Namun, pada kenyataannya, banyak yang justru mencari pekerjaan di luar negeri, bahkan hingga memiliki status warga tetap.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Nusron mengatakan, diperlukan suatu pengawasan internal secara ekstra serta adanya penguatan antarlembaga pemerintah, khususnya yang menangani masalah TKI.

Salah satu yang dilakukan BNP2TKI adalah dengan membentuk metode early warning system. Metode tersebut, sebut Nusron, memiliki cakupan pengawasan dari sisi hulu hingga ke hilir.

"Dengan model hulu, calon TKI diwajibkan menerima informasi lengkap di dalam satu website yang kami sediakan. Di luar agen resmi, tidak boleh ada yang memberangkatkan orang. Kita juga akan koordinasi dengan pihak imigrasi," kata Nusron.

Sementara itu, dari sektor hilir, BNP2TKI mewajibkan setiap calon TKI untuk memiliki ponsel yang terhubung dengan lembaga pemerintah. Diharapkan, dengan metode tersebut, pengawasan dan komunikasi terhadap TKI akan lebih mudah dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com