Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Tujuh Jenazah, Ditemukan "Nametag" Pramugari dan KTP Penumpang AirAsia

Kompas.com - 31/12/2014, 17:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Hingga hari keempat pencarian, Rabu (31/12/2014), tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional sudah menemukan tujuh jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Ketujuh jenazah itu ditemukan oleh empat kapal pencari di Selat Karimata.

Penemuan jenazah tersebar di lokasi yang agak berjauhan, sekitar 5 mil, diduga karena terbawa ombak.

Tiga dari tujuh jenazah tersebut ditemukan KRI Bung Tomo pada Selasa (30/12/2014) yang terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki.

Hari ini, Rabu, ada dua jenazah yang ditemukan KRI Yos Sudarso sekitar pukul 06.00 WIB. Jenazah yang ditemukan di kapal ini adalah satu anak laki-laki dengan jaket merah dan satu perempuan yang diduga sebagai pramugari AirAsia.

Dugaan ini muncul dari nametag yang masih tersemat di seragam yang digunakan. Nama yang tertulis di nametag itu ialah "Khairunisa Haidar". Perempuan itu juga mengenakan cincin di jari manis pada tangan sebelah kiri dan jam tangan Alexandre Christie.

Sementara itu, KRI Hasanudin menemukan jenazah satu anak laki-laki dalam pencarian hari ini, sekitar pukul 06.40.

Adapun satu jenazah lagi ditemukan oleh kapal Malaysia, KD Lekir, dalam pencarian hari ini. Sekitar pukul 07.55, kapal ini menemukan laki-laki dengan kartu identitas berupa KTP dengan nama "Kevin Alexander Soetjipto" dengan nomor KTP 3575040101940009. Pria itu juga diketahui membeli tiket pada 4 Mei 2014 dan lahir pada tanggal 1 Januari 1994.

Dua jenazah sudah dipindahkan ke Pangkalan Bun, yang kemudian diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur. Meski begitu, jenazah akan diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification Mabes Polri.

Rencananya, di Surabaya, proses identifikasi akan dilakukan oleh 25 dokter forensik dari tim Disaster Victim Identification Mabes Polri. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem (data jenazah sebelum meninggal) dan data postmortem (data jenazah setelah meninggal).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com