Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR: Rakyat Capek Lihat Politisi Ribut Terus

Kompas.com - 22/12/2014, 22:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengatakan, kondisi dan dinamika politik Tanah Air telah membuat rakyat bosan. Dinamika politik, kata dia, membuat para politisi lebih sibuk mengurusi urusan politik daripada bekerja untuk kepentingan rakyat.

"Jangankan rakyat, saya saja yang politisi capek kalau lihat TV isinya ribut terus," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senin (22/12/2014).

Politisi Partai Amanat Nasional itu mencontohkan, dualisme kepemimpinan di DPR yang terjadi beberapa waktu lalu antara Koalisi Indonesia Hebat dengan Koalisi Merah Putih. Selain itu, aksi saling klaim kepengurusan di internal partai politik yang juga menimbulkan dualisme kepemimpinan.

Zulkifli mengatakan, ia sudah bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas mengenai persoalan ini. Menurut dia, rakyat ingin agar seluruh elite politik di negeri ini segera bersatu dan bekerja untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kesejahteraan rakyat.

"Saya bilang ke Presiden, kalau saya ke daerah, bapak juga, rakyat ini capek lihat DPR ada dua, partai belah duren. Capek orang lihat kita ribut terus. Rakyat itu inginnya kita bersatu, kompak," katanya.

Menurut Zulkifli, ia telah mengusulkan agar dilakukan pertemuan antara pimpinan lembaga tinggi negara dengan presiden. Pertemuan itu dijadwalkan akan diselenggarakan pada Januari 2015 untuk membahas sejumlah persoalan yang ada.

"Kalau ketua lembaga bertemu presiden, rangkulan, meski rakyat tidak tahu isinya apa, tetapi melihat pemimpinnya akur mereka akan senang," ujarmya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

Nasional
Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Nasional
Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Nasional
Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Nasional
Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Nasional
Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Nasional
7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

Nasional
Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Nasional
Modifikasi Cuaca Akan Dilakukan untuk Kurangi Intensitas Hujan di Sumbar

Modifikasi Cuaca Akan Dilakukan untuk Kurangi Intensitas Hujan di Sumbar

Nasional
KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

KPK Periksa Sekjen DPR RI Indra Iskandar

Nasional
Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Sidang Dugaan Pemerasan SYL, Jaksa Hadirkan 5 Pejabat Kementan Jadi Saksi

Nasional
2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

2 Desa di Pulau Gunung Ruang Tak Boleh Lagi Dihuni, Semua Warga Bakal Direlokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com