Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tertarik dengan Kursi di Dalam Diorama MK

Kompas.com - 19/12/2014, 14:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Presiden Joko Widodo berhenti sejenak memandangi sebuah diorama di Pusat Sejarah Konstitusi yang baru saja diresmikan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (19/12/2014). Diorama itu menunjukkan peristiwa rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18-19 Agustus 1945.
 
"Ini adalah diorama yang menggambarkan rapat PPKI saat Bung Karno diminta untuk menjadi presiden," kata Sekretaris Jenderal MK Janedri M Gaffar sembari menjelaskan satu per satu bagian dari Pusat Sejarah Konstitusi ke Presiden.
 
Mendengarkan penjelasan Janedri, Jokowi pun merapatkan badannya ke dinding kaca yang menutup diorama itu. Rupanya, Jokowi tertarik pada kursi kayu yang dibuat dalam diorama itu.
 
"Itu kursinya dulu asli juga begitu, Pak?" ujar Jokowi yang dulunya pengusaha mebel itu.
 
"Iya Pak, kita buat semirip mungkin dengan kondisi yang dulu. Tasnya ini juga Pak," tunjuk Janedri ke sebuah patung peserta rapat.
 
Saat Jokowi sibuk bertanya soal kondisi dan peralatan yang digunakan dalam peristiwa bersejarah pemilihan Bung Karno secara aklamasi, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman tampak lebih tertarik soal pelaku-pelaku sejarah yang ada dalam diorama itu.
 
Setelah melihat bagian kemerdekaan Indonesia dalam Pusat Sejarah Konstitusi, Jokowi beserta rombongan bersama para hakim konstitusi beralih ke ruangan lain, seperti pemberlakuan UUD 1945, ruang penerapan UUD sementara 1950, ruang UUD Republik Indonesia Serikat, hingga ruang khusus perjalanan pembentukan MK.
 
Setelah berkeliling ruangan, Jokowi berharap agar Pusat Sejarah Konstitusi bisa menjadi sarana pembelajaran konstitusi dari waktu ke waktu.
 
"Mulai dari gambar dokumen tertulis, semuanya ada. Hal seperti itu sepertinya sudah terlalu lama tidak kita perhatikan. Penghargaan dan apresiasi amat tinggi perlu diberikan karena sejarah itu dihasilkan di MK," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Nasional
Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com