Kesuksesan Aburizal menakhodai KMP menutupi penilaian terhadap tak berprestasinya Golkar dalam pemilu dan Pilpres 2014. Posisi Golkar di KMP ini juga membuat dukungan untuk Aburizal kembali menjadi ketua umum mengalir deras.
Ingin tetap di KMP
Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menyebut, dukungan untuk Aburizal berasal dari mayoritas Ketua DPD I/II yang memiliki hak suara di Munas IX. Aburizal diharapkan kembali menjadi ketua umum dan memantapkan posisi di KMP untuk menjaga konsistensi sebagai kubu penyeimbang di luar pemerintahan.
"Dukungan itu berbasis pada keinginan agar Golkar tetap berada di KMP. Mereka benar-benar merasakan Golkar bisa memainkan peran penting di KMP karena Pak Aburizal," ujar Tantowi.
Ketua Forum Komunikasi DPD II Partai Golkar se-Indonesia, Muntasir Hamid, menyampaikan hal senada. Ia mengungkapkan, peluang Aburizal kembali terpilih sebagai ketua umum melalui Munas IX sangat terbuka lebar. Muntasir menjelaskan, dukungan untuk Aburizal muncul karena tak adanya calon lain yang menjadi pesaing tangguh.
Kader Golkar yang digadang-gadang akan maju sebagai calon ketua umum memilih bergabung dengan Presidium Penyelamat Partai Golkar yang dianggap tak memiliki legitimasi.
"Kemungkinan Pak Aburizal diberikan kesempatan sekali lagi," kata Muntasir.
Pesaing kuat
Pesaing Aburizal di bursa calon ketua umum yang kemungkinan akan menjadi pesaing kuat adalah Airlangga Hartarto. Airlangga mengaku mengantongi dukungan dari 40 persen pemilik hak suara dan optimistis tak akan berubah jika Munas IX digelar secara demokratis, transparan, dan fair. Ia mengaku ingin maju untuk menjalankan proses regenerasi di tubuh Golkar. Ambisi utamanya jika terpilih menjadi ketua umum adalah memenangkan Golkar pada Pemilu 2019.
"Apabila nanti pelaksanaannya sesuai amanat, saya siap maju (sebagai caketum Golkar). Dalam ruang demokrasi peluang itu (selalu) ada," katanya.
Jika pemilihan ketua umum hanya diikuti dua calon, peluang Aburizal lebih besar dibandingkan Airlangga. Selama ini, jangkauan Aburizal ke pemilik suara lebih luas karena posisinya sebagai ketua umum.
Sementara itu, Airlangga yang hanya menjabat Ketua DPP Partai Golkar perlu usaha lebih dari luar biasa untuk dapat mengalahkan Aburizal pada hari pemilihan yang rencananya digelar 2 atau 3 Desember 2014.
Akan tetapi, politik selalu dinamis. Munas Golkar masih akan berlangsung hingga 3 Desember 2014. Selama tiga hari ke depan, "angin" bisa saja berembus ke arah lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.