Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Toleran seperti Warga Desa Boro

Kompas.com - 20/11/2014, 10:00 WIB

Saat peringatan hari raya keagamaan, warga Boro bahu-membahu menyukseskan acara. ”Seperti upacara Hari Kantina, Oktober lalu, kami seluruh umat Buddha fokus beribadah. Adapun masyarakat beragama lain membantu kami dengan menjaga tempat ibadah dan lingkungan sekitar agar aman. Mereka membantu kami agar khusyuk beribadah. Panitia lain dikerjakan oleh umat Islam, Kristen, dan Katolik,” tutur Sugianto.

Saat Ramadhan beberapa bulan lalu, panitia keamanan pun bergantian, berasal dari umat Buddha serta Kristen dan Katolik. Selama sebulan mereka bekerja sama menjaga masjid dan lingkungan kampung.

”Yang punya acara tidak boleh ribut dengan urusan parkir atau keamanan. Kami yang tak beribadahlah yang bertanggung jawab agar situasi aman sehingga yang beribadah bisa khusyuk. Ini sudah menjadi kesadaran setiap warga, tak peduli agamanya apa,” tutur Suyono alias Kliwat (49), warga Dusun Buneng dan beragama Kristen.

Kliwat mengatakan, warga Boro sangat toleran. ”Saat dahulu di Dusun Mintolagan belum ada GKJW, umat Kristen beribadah di rumah warga. Tanpa dihalang-halangi, justru kepala desa mendorong kami untuk bisa membangun gereja. Akhirnya, umat Kristen Dusun Mintolagan pun bisa memiliki gereja,” ujar Kliwat.

Saking akrabnya masyarakat Desa Boro, setiap hari raya Waisak, Natal, dan Idul Fitri bisa dibilang semua warga turut merayakan. Saat Lebaran, warga non-Muslim datang bersilaturahim ke warga Muslim bersama majelis ibadah masing-masing. Begitu juga saat hari raya keagamaan lainnya.

”Saya pun saat Lebaran bisa tidak ke mana-mana selama seminggu penuh. Saya harus mengunjungi warga yang berlebaran di sini. Begitu juga saat Natal, saya tidak bisa keluar rumah selama tiga hari. Banyak warga lain mengunjungi dan memberi ucapan selamat,” ujar Kliwat.

Bukan hanya pada hari besar keagamaan warga Desa Boro bahu-membahu. Saat bersih dusun pun semua warga mendapat kesempatan berdoa sesuai agama masing-masing secara bergantian. Misalnya, di Dusun Buneng, malam hari sebelum bersih dusun, warga berdoa bersama demi kesejahteraan. Di sana ada umat beragama Kristen, Buddha, dan Islam sehingga doa pun dilakukan bergantian.

”Intinya sama, agar dusun aman dan warga dusun sejahtera,” ujar Kepala Desa Boro, Hari Purwantoro (42), yang beragama Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com