Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri-menteri Rapat Finalisasi Pengubahan Badan Keamanan Laut

Kompas.com - 19/11/2014, 12:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah menteri menggelar rapat koordinasi khusus untuk finalisasi pengubahan Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) menjadi Badan Keamanan Laut (Bakamla). Pengubahan nama itu untuk menambah tugas pokok fungsi instansi yang bersangkutan terkait penjagaan keamanan perairan Nusantara.

Rapat digelar di ruangan rapat Bima, kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014) pukul 10.00 WIB. Menteri yang hadir yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, dan Kepala Badan Koordinasi Keamanan Laut Laksamana Madya DA Mamahit. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo juga hadir dalam rapat tersebut.

"Bakorkamla dulu itu tidak punya fungsi dan aksi penindakan. Jadi sifatnya hanya sebagai koordinasi satuan-satuan keamanan laut. Nah, dengan diubahnya nama, tugas pokok fungsi jadi bertambah. Badan ini nantinya punya aksi penindakan sendiri," ujar Letnan Kolonel Tri Yogam Staf Hubungan Antarlembaga Menkopolhukam.

Menurut Yoga, kondisi keamanan laut di Indonesia cukup memprihatinkan. Banyak sumber daya laut yang dijarah pihak-pihak tak bertanggung jawab. Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa kerugian hasil jarahan sumber daya laut mencapai Rp 300 triliun per tahun.

Ironisnya, satuan keamanan laut yang dimiliki Indonesia tidak berdaya mengantisipasi ancaman tersebut. Yoga mencontohkan, dalam setiap ancaman keamanan laut, satuan-satuan keamanan laut yang dimiliki pemerintahan Indonesia saat ini tidak dapat mengerahkan maximal force karena banyak persoalan yang terjadi di lapangan.

"Kan ada beberapa kementerian yang punya satuan keamanan laut, begitu juga TNI dan Polri. Tapi begitu ada kapal ilegal, misalnya, mereka semua ragu-ragu mau menangkap. Misalnya, kapal bea cukai yang tangkap, tapi di dalam kapal ditemukan pencurian ikan, kan itu bukan wewenangnya, akhirnya dilepas. Itu hanya satu dari sekian masalah," ujar dia.

Yoga menjelaskan, perubahan nama tersebut bukan berarti akan ada pengurangan atau penambahan pegawai. Satuan-satuan keamanan laut di bawah Bakamla hanya akan mendapat tugas lebih, yakni soal penindakan.

"Nanti, penyelesaian hukumnya tinggal diserahkan ke kejaksaan negeri setempat," ujar dia.

Hingga pukul 11.06 WIB, rapat tersebut masih berlangsung. Rapat tersebut berlangsung secara tertutup dari peliput.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com