Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pun "Blusukan" di Pelabuhan Tianjin...

Kompas.com - 10/11/2014, 17:45 WIB


KOMPAS.com
— Presiden Joko Widodo blusukan ke gorong-gorong, ke tempat-tempat kumuh, pasar, dan bantaran sungai, itu sudah biasa. Namun, jika untuk kali pertama Presiden blusukan di negeri orang, tentu lain ceritanya.

Di sela-sela lawatan ke Tiongkok untuk menggelar pertemuan bilateral dengan pemimpin Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta menghadiri KTT APEC di Beijing, Minggu (9/11/2014) siang, Jokowi memilih blusukan ke Pelabuhan Internasional Peti Kemas Terpadu di Kota Tianjin. Tentu, blusukan itu bukan untuk mencari persoalan, melainkan untuk belajar dan memahami sistem dan pengelolaan infrastruktur di Pelabuhan Tianjin. Kali ini, ia blusukan dengan mengenakan jas serta berdasi. Memang suhu yang dingin di sana lebih cocok jika mengenakan jas atau jaket ketimbang hanya berkemeja putih, yang biasa dikenakannya di Tanah Air.

Perjalanan Presiden Jokowi dari Beijing menuju Tianjin ditempuh dengan menggunakan kereta cepat dari Stasiun Beijing Selatan. Tianjin yang berjarak 170 kilometer sebelah tenggara Beijing ditempuh dalam waktu kurang dari sejam.

Tiba di Tianjin, Presiden langsung menggelar pertemuan singkat dengan Wali Kota Tianjin Huang Xingguo. Setelah memperoleh gambaran tentang infrastruktur di Tianjin, Jokowi yang didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Mendag Rachmat Gobel langsung turun ke lapangan untuk melihat Pusat Layanan Terpadu Pelabuhan Tianjin. Di sana ia mendapat gambaran tentang bagaimana pelabuhan peti kemas terbesar ke-9 di dunia itu bisa melayani kargo 500 juta ton dan peti kemas hingga 13 juta TEU per tahun.

Pelabuhan Tianjin menjadi salah satu gerbang ekspor-impor yang menghubungkan lebih dari 600 pelabuhan di 180 negara dunia. Bisa dibayangkan betapa sibuknya pelabuhan itu saat beroperasi. Sayangnya, saat berkunjung ke sana, pelabuhan itu sedang libur sehingga tidak banyak aktivitas operasional yang bisa dilihat. Mungkin saja sengaja dipilih saat tidak banyak aktivitas sehingga kunjungan Jokowi itu tidak mengganggu operasional pelabuhan.

Dari sana, Jokowi dan rombongan bergerak ke Pembangkit Listrik Tianjin Beijing yang masih satu kawasan di Pelabuhan Tianjin. Pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 2.000 MW itu juga terintegrasi dengan fasilitas pemurnian air laut. Listrik produk pembangkit itu tak hanya memasok pelabuhan dan kawasan industri di sana, tetapi juga sebagian besar Kota Tianjin yang berpenduduk 14,1 juta jiwa, populasi yang sedikit lebih banyak dari warga di DKI Jakarta pada siang hari.

Teknologi pemurnian air laut yang dihasilkan pembangkit listrik itu pun layak dikonsumsi. Rombongan Jokowi bahkan mencicipi air hasil pemurnian yang sudah dikemas dalam botol plastik yang juga dijual di pasaran. Air layak konsumsi itu juga memasok sebagian kebutuhan air bersih di Kota Tianjin. Puas dengan blusukan itu, Jokowi dan rombongan menikmati lagi kenyamanan kereta cepat untuk kembali ke Beijing.

Jokowi bermimpi, kota-kota di Indonesia dapat dibangun layaknya Kota Tianjin yang ditunjang industri, infrastruktur, dan transportasi yang terintegrasi dan efisien. Tentu mimpi itu butuh proses dan investasi yang tidak sedikit. Persoalannya tinggal bagaimana bangsa ini bahu-membahu, bekerja keras, dan bersinergi untuk mewujudkan mimpi besar, mengembalikan kejayaan laut Indonesia.

Wahyu Haryo, dari Beijing, Tiongkok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com