Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan, Sosok Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah

Kompas.com - 26/10/2014, 18:30 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memilih Anies Rasyid Baswedan untuk menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Berikut profil Anies Baswedan:

Nama Lengkap             : Anies Rasyid Baswedan
Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969
Agama                         : Islam
Jabatan                        : Rektor Universitas Paramadina

PENDIDIKAN :
Umum :
- SD IKIP Laboratori II, Yogyakarta ( 1982 )
- SMP Negeri 5, Yogyakarta ( 1985 )
- SMA, South Milwaukee, Senior High School (AFS Year Program), Wisconsin, Amerika ( 1988 )
- SMA Negeri 2, Yogyakarta ( 1989 )
- S1, Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta ( 1995 )
- S2 University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika ( 1998 )
- S3, Northern Illinois University, Department of Political Science, DeKalb, Illinois, Amerika (2005)

Karya Tulis :
Riset: Kebijakan Nilai Tukar Rupiah
Spesialisasi : International Economic and Security Policy

Karya Tulis :
Desentralisasi dan Pola Demokrasi di Indonesia, Promotor : Prof. Dwight King
Spesialisasi :
1. Public Policy;
2. Political Economic and Development,
3. Comparative Politics

Khusus :
- Asian Studies, Sophia University, Tokyo, Japan, ( 1993 )
 
PERJALANAN KARIER :
Pekerjaan :
- Redaktur dan Pembawa Acara "Tanah Merdeka" (Program TVRI Yogyakarta) ( 1989 - 1991 )
- Program Koordinator di Center for Student and Community Development ( 1993 - 1994 )
- Peneliti dan Koordinator Proyek di Pusat antar Universitas (PAU) - Studi Ekonomi UGM ( 1994 - 1996 )
- Peneliti pada The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University ( 2000 - 2004 )
- Peneliti pada Center for Governmental Studies, Northern Illinois University ( 2000 - 2000 )
- Research Manager di IPC, Inc., Chicago, Illinois, Amerika ( 2004 - 2005 )
- Research Director The Indonesian Institute, Center for Public Policy Analysis, Jakarta ( 2005 - 2009 )
- Peneliti Utama di The Indonesian Survei Institute (LSI), Jakarta ( 2005 - 2007 )
- National Advisor Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah pada Partnership for Governance Reform, Jakarta ( 2006 - 2007 )
- Rektor Universitas Paramadina ( 2007 - 2011 )
- Pendiri dan Ketua Gerakan Indonesia Mengajar ( 2010 )
- Presenter Program Save Our Nation, Metro TV ( 2010 )
- Presenter Young Global Leaders Summit, Tanzania, Afrika ( 2010 )
 
KEGIATAN LAIN :
- Pengurus Yayasan Paramadina ( 2005 - 2007 )
- Pengurus Bina Antar Budaya-AFS Indonesia ( 2006 )
- Pengurus AMINEF-Fullbright ( 2008 )
- Moderator dalam acara debat calon Presiden ( 2009 )
- Anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra ( 2009 )
- Pengurus Financial Club ( 2011 )
 
PUBLIKASI :
- Political Islam in Indonesian: Present and Future Trajectory, University of California ( 2004 )
- Indonesia Politics in 2007: the Presidency, Local Elections and Future of Democracy, BIES Australian National University ( 2007 )
 
PENGHARGAAN :
- AFS Intercultural Program, Milwaukee High School, Wisconsin, AS ( 1987 )
- JAL Scholarsip ( 1993 )
- Fulbright Scholarship ( 1997 )
- ASEAN Student Awards Program (USAID-USIA-NAFSA) ( 1998 )
- William P Cole III Fellowship, Universitas Maryland ( 1998 )
- Indonesian Cultural Foundation Scholarship ( 1999 )
- Gerald Maryanov Fellow, Northem Illions University ( 2004 )
- William P Cole III Fellow di Maryaland School of Public Policy, ICF Scholarship ( 2005 )
- Top 100 Public Intelectuals, Majalah Foreign Policy, Washington, Amerika ( 2008 )
- Young Global Leader, World Economic Forum ( 2009 )
- 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia dari Lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre, Yordania ( 2010 )
- Worlds 20 Future Figure, Majalah Foresight, Tokyo, Jepang ( 2010 )
- Nakasone Yasuhiro Award, Institute for International Policy Studies (IIPS) ( 2010 )
 
KELUARGA :
- Fery Farhati S.Psi, M.Sc (Istri)
- 1. Mutiara Annisa Baswedan (Anak)
- 2. Mikail Azizi Baswedan (Anak)
- 3. Kaisar Hakam Baswedan (Anak)
- 4. Ismail Hakim Baswedan (Anak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com