Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiya Diran dan Kenangan Jadi MC Istana di Era Soeharto, BJ Habibie, hingga SBY

Kompas.com - 17/10/2014, 10:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

"Saya bilang ke Pak SBY, 'Pak gimana kalau nanti kita buat kuis hitung-hitungan. Misalnya, pesawat dari Ngurah Rai bawa sekian penumpang, kemudian transit di kota X turunkan sekian penumpang, naik lagi sekian, tapi ujungnya saya kasih pertanyaan berapa nomor sepatu Bapak'," cerita Tiya.

Ketika itu, SBY justru tertawa dan mendukung niat jahil Tiya. "Bapak bilang, 'Ini rahasia berdua ya'. Saya pegang, iya Pak ini janji saya dengan presiden saya," kata Tiya, yang pernah menjadi pembaca berita TVRI.

SBY pun langsung meminta ajudannya untuk membelikannya sepatu untuk ditunjukkan kepada para tamu negara dalam kuis itu. Saat niat jahil itu dilakukan, para duta besar pun sibuk mencatat dan menjumlahkan angka-angka yang dilontarkan Tiya.

"Saya langsung bilang berapa ukuran sepatu Pak SBY? Ketawa terpingkal-pingkal mereka. Saya lihat Pak SBY puas sekali tertawanya karena rencana kami berhasil. So much fun," kenang Tiya.

Tak hanya itu, Tiya menilai SBY adalah sosok yang sangat memperhatikan hal kecil. Suatu saat, ketika dia membawakan sebuah acara, ada titipan pesan dari pemerintahan kota setempat bahwa akan ada festival budaya. Salah satu acaranya adalah wayang kulit dan wayang orang.

"Saya bacanya wayang kulit orang. Kamu enggak merasa ada yang aneh kan? Saya juga. Tapi kok saya lihat Pak SBY itu ketawa terus. Besoknya, ajudan presiden bilang kemarin saya salah sebut, jadi Pak SBY geli membayangkan ada wayang dari kulit orang," katanya sambil tertawa lepas.

Belajar banyak hal

Dengan merasakan gaya kepemimpinan lima presiden yang berbeda-beda, Tiya mengaku belajar banyak hal. Kemampuannya untuk menjadi seorang MC pun semakin terasah.

Lantaran berlatar belakang sebagai seorang jurnalis yang mulai meniti karir dari lapangan, Tiya merasa semakin lengkap sebagai seorang MC yang tangguh dan mudah beradaptasi.

"Saya bersyukur atas apa yang saya dapatkan sekarang ini. Masuk ke dalam istana, bekerja sama dengan banyak presiden, tentu membanggakan," kata dia.

Tiya mengaku bukan kepuasan materi yang didapatnya dari belasan tahun berkarir sebagai MC. Tetapi, pengalaman yang tak tergantikan. Meski sudah cukup lama menjalani karir sebagai pembawa acara, Tiya menyatakan belum akan berhenti dari pekerjaannya itu.

"Karena saya itu intinya dibawa enjoy saja, jadi pekerjaan pun jadi terasa menyenangkan. Ini kuncinya," kata Tiya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com