Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP Klaim Muktamar VIII di Surabaya Sah

Kompas.com - 14/10/2014, 20:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy mengklaim pelaksanaan Muktamar VIII PPP di Surabaya, Jawa Timur, pada 15-18 Oktober 2014 sah. Pelaksanaan muktamar itu memiliki dasar legitimasi yang kuat.

Romahurmuziy, yang disapa Rommy, mengatakan, pada 9 September lalu, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menyelenggarakan Rapat Pengurus Harian (RPH) ke-18. Sesuai dengan undangan yang ia tandatangani, agenda utama RPH itu adalah pembentukan panitia Muktamar VIII.

“Dengan demikian (RPH itu) memenuhi amar kelima putusan Mahkamah Partai tanggal 11 Oktober 2014 lalu,” kata Rommy, dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Selasa (14/10/2014).

Ia mengatakan, sesuai Pasal 54 anggaran dasar (AD) partai, Musyawarah Kerja Nasional memiliki wewenang merubah jadwal pelaksanaan Muktamar. Mukernas III PPP di Bogor, Jawa Barat, pada 23-24 April lalu, memutuskan bahwa Muktamar dilaksnakan selambat-lambatnnya satu bulan setelah Pemilu Presiden. Mukernas itu, kata dia, bahkan ditutup oleh Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali.

“Sesuai ketentuan Pasal 51 ayat (6) AD, bahwa penyelenggara Muktamar adalah DPP PPP. Sementara DPP PPP telah memutuskan pelaksanaan Muktamar VIII Surabaya pada Rapat Pengurus Harian yang ditetapkan secara sah berdasarkan ketentuan Pasal 57 ayat (2) yang belum ada lagi penganuliran sesudahnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan Pasal 8 ayat (2) anggaran rumah tangga (ART) PPP, jika Ketua Umum berhalangan hadir, maka posisinya dapat digantikan oleh Wakil Ketua Umum. Posisi ketidakhadiran Ketua Umum dalam hal ini sama seperti ketika ia tak hadir dalam pengambilan keputusan sikap PPP dalam Rapat Pleno Fraksi PPP di MPR. Saat itu, Fraksi PPP memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat untuk mengajukan paket pimpinan MPR.

“Keputusan partai yang telah ditetapkan secara sah semestinya dijalankan, karena terhadap ketidaksetujuan atas keputusan tersebut, tidak menggugurkan keabsahannya,” katanya.

Lebih jauh, ia menegaskan, sesuai Pasal 23 ART PPP, keabsahan pelaksanaan Muktamar bergantung pada kehadiran peserta, yaitu minimal setengah dari jumlah anggota DPW dan DPC yang memiliki hak suara saat Muktamar. Ia mengklaim, jika saat ini sejumlah anggota DPW dan DPC PPP sudah mulai berdatangan ke lokasi Muktamar.

Sementara itu, pernyataan Suryadharma yang menyatakan bahwa Sekjen dan Waketum tidak berhak menyelenggarakan Muktamar, menurut dia, tidak benar. Ia mengatakan, berdasarkan Pasal 8 ayat (3) ART PPP, Sekjen memiliki kedudukan sebagai administrator tertinggi di partai.

“(Tugas Sekjen untuk) memastikan standing order dan yurisprudensi DPP PPP selama ini. Bahwa (kegiatan) surat-menyurat sepenuhnya menjadi yurisdiksi Kesekretariatan Jenderal DPP PPP,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com