"Dari konsolidasi internal sekitar 80-90 persen solid mendukung siapa pun yang diputuskan. Sekarang tim akan bekerja, saya dan juga pimpinan lain dan pimpinan kelompok berbicara dengan kedua kubu itu," ujar Irman saat dihubungi, Senin (6/10/2014) pagi.
DPD bersama koalisi pendukung Jokowi-JK sebelumnya mengusulkan agar pemilihan pimpinan MPR dilakukan secara musyawarah mufakat. Koalisi Jokowi-JK bahkan memberikan posisi Ketua MPR kepada DPD. Sementara empat kursi wakil ketua MPR akan dibagi rata antara koalisi Jokowi-JK dengan Koalisi Merah Putih.
Irman menuturkan, harapan DPD pada pemilihan pimpinan MPR nanti bisa berlangsung kondusif, tidak seperti pemilihan di DPR. Pemilihan pimpinan DPR dilakukan dengan voting sehingga Koalisi Indonesia Hebat tidak mendapat kursi pimpinan.
"Sikap kami lebih kedepankan untuk melakukan musyawarah dan hasilkan mufakat untuk pimpinan MPR, tidak terblok antara Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih. Kalau MPR kami coba semaksinal mungkin sehingga tidak ada voting-votingan," ujar dia.
Irman mengaku, DPD belum menyiapkan nama untuk duduk di kursi pimpinan MPR. Menurut dia, saat ini yang difokuskan adalah melakukan lobi ke dua kubu sehingga opsi musyawarah mufakat dengan membawa paket pimpinan bersama bisa diterima.
"Kami sedang intensifkan komunikasi dengan dua kubu. Buat kami, soal kami jadi ketua atau wakil tidak persoalan betul. Saya punya keyakinan tawaran menarik ini bisa diterima semua," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.