Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Harus Cairkan Ketegangan di Parlemen

Kompas.com - 03/10/2014, 10:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus mampu menjadi motor untuk mencairkan ketegangan politik di parlemen. Pasalnya, ketegangan politik di parlemen akan semakin menyulitkan langkah PDI-P, khususnya dalam membantu kelancaran program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla nantinya.

"PDI-P harus terus lakukan lobi agar keluar dari zona perkubuan dan suasana di parlemen dapat lebih cair," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, saat dihubungi, Jumat (3/10/2014).

Arie menuturkan, Fraksi PDI-P dapat mengoptimalkan lobi dan komunikasi dengan semua anggota DPR dari lintas fraksi. Banyaknya anggota baru DPR dianggap Arie dapat menjadi bekal potensial dalam menggalang dukungan dan persiapan jika diperlukan voting untuk memutuskan kebijakan tertentu.

Untuk memperkuat langkah PDI-P di parlemen, kata Arie, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga ia sarankan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dua tokoh politik tersebut dianggap Arie sebagai figur sentral yang dapat mengubah konstelasi politik nasional saat ini.

"PDI-P bisa lobi anggota baru DPR yang belum terkontaminasi senior-seniornya dan Mega-SBY juga harus lakukan komunikasi secara terbuka, pasti semuanya jadi cair," ujarnya.

Koalisi pendukung Jokowi-JK di parlemen kalah suara dibanding Koalisi Merah Putih (KMP). Dampaknya, koalisi Jokowi-JK kalah ketika voting pengambilan keputusan. Terakhir, koalisi Jokowi-JK tak mendapat kursi di jajaran pimpinan DPR. (Baca: "Jika SBY-Megawati Bertemu Jauh-jauh Hari, PDI-P dan Koalisi Tak Akan Gagal Bertubi-tubi")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com