Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Yakin Didukung NU dan Muhammadiyah untuk UU Pilkada

Kompas.com - 29/09/2014, 17:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai kekecewaan publik terhadap aksi meninggalkan ruangan atau walk out dari sidang paripurna pengesahan rancangan undang-undang pemilihan daerah yang dilakukan Partai Demokrat adalah suatu hal yang biasa. Dia mengklaim aksi Demokrat itu turut mendapat dukungan yang besar dari dua ormas islam, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

"Biasalah itu (kekecewaan publik), ada yang senang (juga), NU mendukung, Muhammadiyah juga mendukung," kata Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2014) sore.

Marzuki menyesali dukungan dari dua ormas islam terbesar itu tidak difasilitasi oleh media massa. Akibatnya, suara yang terdengar hanya penolakan dan kecaman terhadap aksi walk out dari partai berlambang mercy itu.

Sejauh ini, kecaman kepada Demokrat dan SBY disuarakan oleh berbagai kalangan. Selain disuarakan melalui aksi dan demonstrasi di berbagai tempat oleh berbagai kelompok masyarakat, kecaman juga datang dari dunia maya.

Di jejaring sosial Twitter, tagar ShameOnYouSBY dan ShamedByYou yang memprotes walk out Demokrat menjadi trending topic. Hari ini, masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kawal RUU Pilkada juga mendaftarkan judicial review atau uji materi UU Pilkada ke MK. Namun, Marzuki menilai, suara-suara itu tidak menggambarkan seluruh masyarakat Indonesia.

"Masa kita cuma dengar orang-orang yang ribut di media saja," ujarnya.

Sebelum melakukan aksi walk out, Demokrat yang memiliki suara terbanyak di DPR cenderung mendukung pilkada langsung dengan 10 syarat. Karena aksi walk out ini, pendukung pilkada langsung kalah dari pendukung pilkada melalui DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com