Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abstain di Paripurna, Demokrat Dinilai Telah Lupakan Substansi Demokrasi

Kompas.com - 26/09/2014, 13:47 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengambil sikap netral dengan melakukan walkout saat sidang paripurna penetapan RUU Pilkada di DPR kemarin malam. Dengan sikap Demokrat tersebut, berimbas kepada terpilihnya opsi Pilkada dikembalikan lagi melalui mekanisme di DPRD.

Menanggapi sikap Demokrat ini, pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan bahwa partai pemenang Pemilu 2009 ini telah melupakan substansi dari demokrasi yaitu, kedaulatan di tangan rakyat.

Menurut Emrus, alasan walkout dari Demokrat kurang tepat apabila hanya karena alasan opsi ketiga yang mereka tawarkan yaitu 10 syarat yang mereka ajukan tidak diakomodir. Bila memang menyadari esensi demokrasi ini, Demokrat menurut Emrus sebaiknya tetap ikut voting dan ikut memenangkan opsi PIlkada langsung sebagai mana diinstruksikan Ketua Umum Demokrat sendiri yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.

“Saya melihat Demokrat melupakan substansi demokrasi. Karena demokrasi yang substansial adalah kedaulatan di tangan rakyat. bukan di tangan DPR bukan di tangan DPRD. Jangan hanya karena opsi mereka ditolak mereka langsung walkout. Artinya mereka memang menginginkan memenangkan opsi Pilkada tidak langsung,” kata Emrus saat dihubungi Kompas.com. Jumat (26/9/2014).

Emrus juga memperkirakan skenario tersebut sudah dipersiapkan Demokrat agar mereka dipandang konsisten. Bila tidak walkout dan melakukan voting, serta memilih opsi Pilkada tidak langsung, Demokrat akan semakin dilihat sebagai partai yang tidak konsisten.

“Mereka sekarang mencoba bermain politik cantik ,” ujar Emrus.

Sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada menjadi UU pada Kamis (25/9) hingga Jumat dini hari, di Komplek Parlemen Senayan, berlangsung alot hingga harus diputuskan melalui voting. Hasil akhirnya, sebanyak 135 anggota yang hadir memilih Pilkada tetap secara langsung.

Adapun pendukung Pilkada lewat DPRD sebanyak 226 orang. Fraksi Demokrat yang semula mendukung Pilkada langsung dengan syarat lalu memilih walkout karena 10 syarat yang mereka tawarkan tidak diterima oleh pimpinan DPR. Saat itu, sebanyak 129 anggota dari 148 kursi milik F-Demokrat hadir dalam sidang paripurna. Namun, enam anggota F-Demokrat memilih bertahan di ruang sidang dan ikut memilih opsi Pilkada langsung saat voting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com