Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Ramping dan Profesional Jokowi Dinilai Hanya Mimpi

Kompas.com - 17/09/2014, 09:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Keinginan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk kabinet ramping dan profesional diyakini tidak akan terealisasi jika melihat realitas politik di Indonesia.

"Dari awal ide kabinet profesional adalah mimpi. Realitas politik Indonesia enggak mungkin itu terwujud. Ini juga sudah disadari Jokowi. Upaya merampingkan kabinet tidak dijalankan lagi," kata Peneliti LIPI Vedi R Hadiz di Auditorium LIPI, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).

Vedi menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan Jokowi gagal membentuk kabinet ramping. Pertama, tekanan politik dari wakilnya sendiri, Jusuf Kalla. Sejak awal, kata dia, JK sudah menentang ide pembentukan kabinet ramping dengan alasan teknis.

"Padahal sebenarnya itu alasan politis, semakin sedikit posisi yang ada, semakin sedikit yang bisa dibagi- bagikan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Vedi, Jokowi juga mendapatkan tekanan dari parpol pendukungnya. Jokowi, kata dia, mau tidak mau harus melakukan politik balas budi.

"Ini bagian dari bargaining, jadi partai-partai mengancam melakukan sesuatu dengan harapan Jokowi akan memberikan konsesi dan memasukkan beberapa di antara mereka ke dalam pemerintahan sebagai menteri dan posisi strategis lainnya," ujar Professor of Asian Societies and Politics ini.

Ketiga, lanjut Vedi, secara tidak langsung Jokowi juga mendapatkan tekanan dari parpol yang tergabung dalam koalisi Merah Putih. Penawaran kabinet gemuk diyakini bisa membuat parpol-parpol itu pindah haluan.

"Ekspektasi kita terhadap Jokowi perlu diturunkan. Bukan pesimistis, harapan orang terhadap Jokowi kadang-kadang terlalu tinggi. Itu akan menjadi beban buat dia," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mempertahankan jumlah kementerian, yakni 34 kementerian. Sebanyak 16 kementerian diantaranya akan dipimpin kader partai politik dan 18 kementerian lain dipimpin menteri dari kalangan profesional murni.

Kementerian yang dipimpin figur menteri profesional murni antara lain menteri keuangan, menteri badan usaha milik negara, menteri energi dan sumber daya mineral, serta menteri pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com