Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Paniai Sebut Pagar Rumah Novela Dirusak Usai Beri Kesaksian di MK

Kompas.com - 14/08/2014, 18:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polres Paniai AKBP Daniel Prionggo membantah adanya perusakan hingga pembakaran terhadap rumah salah satu saksi kubu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa asal Papua, Novela Nawipa, yang sempat bersaksi dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi.

Daniel mengatakan, perusakan terjadi pada pagar rumah Novela, yang tidak menimbulkan kerugian besar. "Itu tidak benar, hanya pagarnya. Pagar dari seng dan kayu itu yang dirusak, bukan dibakar," ujar Daniel saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Daniel mengatakan, perusakan tersebut terjadi pada Rabu (13/8/2014) sekitar pukul 17.30 WIT. Adapun Novela memberi kesaksian dalam sidang PHPU di MK pada Selasa (12/8/2014).

Ia menambahkan, polisi mengetahui adanya perusakan setelah adanya laporan beberapa warga yang menyebut bahwa di rumah Novela telah terjadi keributan.

"Kami dengar laporan dari masyarakat di sana, banyak yang sampaikan informasi ada ribut-ribut," ujarnya.

Setelah adanya laporan tersebut, lanjut Daniel, pihaknya langsung meninjau lokasi dan melakukan pengamanan di depan rumah Novela dengan memasang garis polisi. Daniel menduga, pelaku perusakan adalah orang-orang yang tidak senang terhadap keterangan Novela dalam persidangan PHPU.

"Sepertinya oleh beberapa oknum yang tidak senang dengan berita Novela di media elektronik. Ada sekelompok orang tertentu yang tidak senang," ujarnya.

Hingga saat ini, Daniel mengatakan, polisi masih meminta keterangan para saksi yang menyaksikan perusakan pagar rumah Novela. Ia menambahkan, keterangan para saksi akan membantu polisi menemukan pelaku dan motif perusakan tersebut.

"Perusakannya itu masih dalam tahap penyelidikan. Kita masih meminta keterangan, dan akan dikembangkan dalam penyelidikan," kata Daniel.

Sebelumnya, anggota Koalisi Merah Putih untuk Kebenaran dan Keadilan, Hashim Djojohadikusumo, menyebut Novela menerima intimidasi setelah bersaksi dalam sidang PHPU di MK. Ia mengatakan, rumah Novela sampai dihancurkan oleh orang tak dikenal. Mengetahui hal tersebut, imbuh Hashim, pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah hukum untuk melindungi saksi-saksinya.

"Ini biadab, tidak boleh ditoleransi. Tim kita akan meminta penegak hukum bertindak agar pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya," kata Hashim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com