Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Petinggi Golkar Dipecat, Aburizal Diyakini Bakal Dilengserkan sebagai Ketum

Kompas.com - 11/08/2014, 12:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemecatan Agung Laksono dan sejumlah petinggi lain dari kepengurusan Partai Golkar dinilai sebagai puncak tumbangnya partai berlambang pohon beringin itu.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, memprediksi, tak lama lagi, Aburizal Bakrie akan lengser dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Tanpa Aburizal, Djayadi juga meyakini Golkar akan segera meninggalkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan bergabung dengan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Feeling saya seperti itu, Golkar bakal cepat lengserkan Ical (Aburizal) dan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK," kata Djayadi di Jakarta, Minggu (10/8/2014) siang.

Djayadi menjelaskan, saat ini sudah ada upaya dari sejumlah elite Golkar untuk melaksanakan musyawarah nasional pada Oktober 2014. Tujuannya ialah untuk melengserkan Aburizal dari kursi ketua umum dan mencari pemimpin baru yang mampu membawa Golkar menjadi lebih baik.

"Ical sudah panik dan saat ini internal Golkar sudah melihat kepanikan Ical dengan tindakan pemecatan tersebut. Ical sudah kehabisan langkah ampuh karena tidak bisa lagi melakukan negosiasi dengan petinggi Golkar yang lain," ujarnya.

Menurut Djayadi, kondisi di internal Golkar akan semakin memburuk ketika Mahkamah Konstitusi menolak permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden yang diajukan Prabowo-Hatta pada 21 Agustus mendatang. Pasalnya, internal Golkar harus buru-buru mengambil sikap sebelum pelantikan presiden dan wapres terpilih pada Oktober 2014.

Sebelumnya, Partai Golkar memecat sejumlah pengurus partai karena dinilai melakukan langkah yang berbeda dari kebijakan partai. Pemecatan tersebut dimulai saat rapat harian terbatas, Jumat (8/8/2014) lalu (baca: Ini Kronologi Pemecatan Agung Laksono sebagai Waketum Golkar).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com