Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Jangka Pendek Jadi "PR" Berat Jokowi-JK

Kompas.com - 10/08/2014, 18:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk menyatakan bahwa pekerjaan rumah terberat presiden dan wakil presiden terpilih adalah merealisasikan janji setelah hari pelantikan. Menurut Hamdi, Jokowi-JK sudah harus membuktikan janjinya di trimester pertama pemerintahan.

Hamdi menjelaskan, janji di awal pemerintahan menjadi hal berat karena akan mendapat sorotan luar biasa dari masyarakat. Dia yakin, masyarakat tak akan mau menunggu lama untuk Jokowi-JK merealisasikan janji-janjinya.

"Jokowi punya janji jangka pendek, ini jadi PR (pekerjaan rumah) yang berat. Kalau tiga bulan pertama kepentingan publik tidak dijalankan maka publik akan kecewa," kata Hamdi, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2014).

Untuk memudahkan merealisasikannya, kata Hamdi, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Jokowi-JK wajib menginventarisir program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam hal ini, keduanya dianggap telah mulai melakukannya, termasuk memelajari kebijakan anggaran Presiden SBY dengan bantuan tim transisi.

"Jokowi harus jadi tangan pertama penerima informasi dari pihak Presiden SBY. Dari situ akan ada pemikiran, ada bahan perbandingan," ujarnya.

Dengan begitu, Hamdi yakin Jokowi-JK dapat mengeksekusi dengan mudah program-programnya di awal pemerintah. Harapannya, kebijakan tersebut berpihak pada masyarakat yang sesuai dengan janji selama masa kampanye Pilpres 2014.

"Sehingga masyarakat tidak kehilangan kepercayaannya. Masyarakat ini sulit diajak menunggu lama, harus ada kebijakan yang berpihak pada masyarakat dalam jangka pendek," ucap Hamdi.

Ssetelah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum, Jokowi-JK, langsung membentuk tim transisi untuk membahas hal strategis. Pembentukan tim ini ditujukan juga untuk memuluskan transisi pemerintahan.

Tim ini bekerja memetakan masalah dan solusi yang harus dijalankan Jokowi-JK. Melalui belasan kelompok kerja yang ada di bawah tim transisi, Jokowi-JK akan dibantu melakukan inventarisir dan penentuan solusinya.

Tim transisi sempat menyatakan ada 16 pokja yang akan dibentuk. Dari jumlah itu, ada beberapa pokja yang masuk kategori prioritas, yakni pokja APBN, pokja kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia pintar, serta pokja nelayan dan petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com